Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
SultraTegas.co Nusantara

Idiologi, Idham Samawi : Perlunya Pancasila Kekinian

992
×

Idiologi, Idham Samawi : Perlunya Pancasila Kekinian

Sebarkan artikel ini

tegas.co., YOGYAKARTA – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) HM. Idham Samawi menuturkan saat ini masyarakat Indonesia berada dalam situasi darurat ideologi, jika dahulu orang-orang yang mau merubah Pancasila sebagai dasar negara itu sangat takut dibawa ke permukaan, tapi saat ini mereka berani secara terbuka dan ringan untuk mengatakannya.

Idham Samawi : Perlunya Pancasila Kekinian
Idham Samawi : Perlunya Pancasila Kekinian FOTO : NADHIR ATTAMIMI

“Kita betul-betul berada di persimpangan jalan, tanda kutip dalam darurat ideology, padahal bangsa dan negara sudah sepakat tidak ada kata lain, dasar negara kita pancasila, ideologi bangsa ini pancasila,”tutur Idham usai mengikuti Sosialisasi Kebangsaan di Pendopo Tamansiswa, Yogyakarta, Kamis (25/5/2017).

Idham berpendapat, letak kesalahannya itu dalam menempatkan pancasila sebagai barang sakti yang tidak diimplementasikan ke kehidupan keseharian.

“Bukan hanya bisa menghafal lima sila dari pancasila, tetapi bagaimana cara mengimplementasikan lima sila tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari, itu kuncinya,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam mengartikan sila-sila pancasila harus sesuai betul dengan saat ini (kekinian). Ia mencontohkan, implementasi sila kelima, yaitu ‘Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia’. Karena keadilan sosial dalam arti kesejahteraan dahulu, saat ini dan ratusan tahun ke depan pasti berbeda.

“Mengartikan sila-sila pancasila harus sesuai betul dengan kekinian, karena sejahtera dahulu dengan saat ini pasti berbeda. Jika dulu yang penting bisa makan dan memiliki baju dari karung goni sudah cukup, tapi saat ini jika diterapkan seperti itu tidak akan bisa berjalan dengan baik dan sejahtera 100 tahun ke depan lagi pasti berbeda, kita belum tahu,” jelasnya.

Dalam mengkinikan Pancasila, menurut Idham, negara harus hadir turut andil, salah satunya melakukan pengkajian dengan mengajak perguruan tinggi dan seluruh elemen masyarakat tentunya.

Ia mengakui, di tingkat DPR MPR RI saat ini sedang didorong untuk memulai mengkinikan nilai-nilai pancasila. Local Wisdom (kearifan lokal) juga harus menjadi catatan penting.

“Pancasila harus selalu dikinikan, karena kalau tidak dikinikan nanti taunya anak muda pancasila seperti pancasila tahun 45 itu, mereka akan bilang katro dan ketinggalan jaman,”pungkasnya.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos