tegas.co , PROBOLINGGO, JATIM – Menjelang Ramadhan dalam sepekan pekan ini, harga telur di Kabupaten Probolinggo, secara bertahap terus mengalami kenaikan. Terpantau, sampai Minggu (21/5/2017) pagi, harga jual telur di tingkat peternak berkisar pada Rp. 19.000 per kilogram.
FOTO : ASL
Jumlah harga ini disebut yang tertinggi terjadi sepanjang tahun 2017. Sebelumnya, harga telur beberapa pekan lalu berada dibawah Rp. 15.ribu per kilogram, melonjak sekitar 130 persen
Salah satu peternak, Muhamad Arif, warga Desa Brumbungan Kidul, Kecamatan Maron, menuturkan bahwa tingginya permintaan menjadi pemicu merangkaknya harga telur.
Jika sebelumnya peternak hanya mampu menjual 50 kilogram, maka saat ini permintaan telur lipat dua kali, diatas 100 kilogram per hari.
Momentum jelang bulan Ramadhan, sepertinya menjadi berkah peternak ditengah pasang surut harga telur sebelumnya.
Diperkirakan, lonjakan harga akan terus terjadi hingga lebaran nanti.
“Harapannya harga telur tetap tinggi seperti saat ini, agar peternak menikmati hasil kerjanya, sebelum ini, harga telur sangat murah dan tidak sebanding dengan harga pakan yang terus naik,” tutur Muhamad Arif.
Sementara, di sejumlah pasar tradisional, harga jual telur saat ini berkisar Rp. 22.ribu hingga Rp 23.ribu per kilogram. Sebelumnya harga telur si pasar masih pada kisaran Rp 18 ribu.
Konsumen berharap pemerintah segera melakukan tindakan untuk dapat menekan lonjakan harga.
“Ya terutama bagi kami yang punya usaha catering. Stabil lah, tidak terus naik dan melambung tinggi. Barangkali pemerintah bisa lakukan operasi pasar,” harap Ninik Hariyati, salah satu konsumen.
Harga telur ini, diprediksi semakin melambung tinggi pada saat bulan puasa. Lonjakan harga telur seolah mengikuti harga sembako yang terlebih dahulu mengalami kenaikan.
ASL / HERMAN