Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaSultra

La Ode Ida : Infrastruktur Paling Buruk di Kolut

1200
×

La Ode Ida : Infrastruktur Paling Buruk di Kolut

Sebarkan artikel ini
La Ode Ida : Infrastruktur Paling Buruk di Kolut
La Ode Ida : Infrastruktur Paling Buruk di Kolut FOTO : T I M

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Ketua Ombusdman RI La Ode Ida menegaskan, contoh pembangunan infrstruktur paling buruk di Sultra terdapat di Kolaka Utara (Kolut). Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah daerah dan penumpukan proyek pembangunan infrstruktur berada pada wilayah perkotaan.

Hal ini disayangkan di Kolaka Utara masih adanya warga dan bagi anak-anak sekolah menyeberangi sungai menggunakan tali. Bergantungan yang membahayakan jiwa mereka. ini berdampak pada pelayanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan dan jaminan keselamatan.

Hal ini tak dapat dibiarkan, pemerintah daerah mesti bergerak untuk membangun infrastruktur yang memadai karena merupakan kewajiban untuk menjamin pelayanan dasar bagi masyarakatnya. Jika daerah tersebut merupakan hutan lindung maka segera diurus agar dapat diturunkan statusnya.

”Ini persoalan hak kemanusian, khususnya pelayanan dasar. Pemerintah pusat tidak akan mempersulit, saya bisa, tidak butuh waktu lama,”kata Ida kepada wartawan tegas.co, Sabtu (26/8/2017).

Konsep otonomi daerah, lanjut Ida, mestinya hal ini dimulai dari tingkat lokal (kabupaten bersangkutan) secara konseptual harapannya, secara filosofis perubahan kebijakan dari sentralisasi adalah menjangkau, memenuhi kebutuhan dasar. Sebelum reformasi, hal tersebut merupakan tanggungjawab pusat.

”Setelah repormasi menjadi tanggungjawab pemda setempat. Efektif atau tidak produktif untuk kita saling menyalahkan, tetapi ini harus diselesaikan dan tidak boleh ditunda berlaruk. Ini fakta sosial di tingkat daerah. Ini merupakan bagian dari pengawasan ombudsman karena termasuk pelayanan dasar yang buruk,”jelas mantan Wakil Ketua DPD RI ini.

Dalam kaitan palayanan kebutuhan dasar seperti yang dalami warga dan anak-anak sekolah di Kolut akan menjadi perhatian khusus, meminta pemerintah Sulawesi Tenggara untuk memberi perhatian dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten bersangkutan, itu yang akan kami lakukan.”Tetapi sekali lagi, Ombusdman adalah lembaga besar, lembaga Negara, namun terbatas. Kaitan jembatan tali itu di Kolut menjadi perhatian khsusus agar dapat dibangun jembatan sesegera mungkin,”janji Ida.

Ida menegaskan,kondisi ini merupakan masalah pendidikan yang dapat merembek kepersoalan lain, jika serius, Rp5-10 millyar, dalam waktu 3 bulan pembangunan jembatan penghubung dua desa itu akan tuntas.’Kalau di Jakarta saya tahu caranya, tanpa menurunkan status hutan lindung asalkan dilaporkan karena ini harus dibantu untuk dilayani,”kata Ida.

Sebelumnya, Rusda Mahmud, mantan Bupati dua periode di Kolut mengatakan, infrsatruktur tali yang digunakankan warga dan anak-anak sekolah merupakan jalan alternative, karena tak jauh dari tempat tersebut sudah dibangun jalan yang refrenstatif. Tidak banyak yang tahu kondisi disana.

“Hanya saja, ini dipolitisir karena pilkada, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Buktinya, terus menerus diviralkan melalui media massa dan media sosial,”kata Rusda kedapa wartawan tegas.co beberapa waktu lalu.

PUBLISHER : MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos