Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
PendidikanTegas.co Nusantara

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Pemantau Vaksin Palsu

1061
×

Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Pemantau Vaksin Palsu

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Pemantau Vaksin Palsu
Anggito, Kautsar, Novrizal Dwi Rozaq, Almantera Tiantana, Aditya Laksana, dan Mustofa Abdul Rosyied, lima mahasisa Fakultas Tekhnik UGM FOTO : NADHIR

tegas.co., YOGYAKARTA – Lima mahasiswa yang mengeyam pendidikan di bangku kuliah Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan sebuah aplikasi yang mampu mendeteksi dan memantau keberadaan vaksin palsu yang beredar di masyarakat.

Anggito, Kautsar, Novrizal Dwi Rozaq, Almantera Tiantana, Aditya Laksana, dan Mustofa Abdul Rosyied, lima mahasisa Fakultas Tekhnik UGM itu telah mengembangkan prototipe aplikasi tersebut melalui Program Kreativitas Mahasiswa 2017.

Novrizal, satu diantara lima anggota tim pembuat aplikasi tersebut menerangkan aplikasi yang digawangi tim nya tersebut mampu mendeteksi vaksin palsu atau asli secara praktis dengan diberi nama APLISIN.

“Dengan memanfaatkan tekhnologi internet yang ada masyarakat dengan mudah dapat melakukan verifikasi sebelum menggunakan ataupun melakukan vaksin tersebut,” papar Novrizal saat ditemui di Gedung Pusat UGM, pada Jum’at (11/8/2017) lalu.

Ia menerangkan, sistem kerja aplikasi tersebut dengan cara pemidaian kode QR yang berada dibotol vaksin. Bagi pasien yang telah memiliki aplikasi tersebut dapat memindainya langsung menggunakan smartphone.

“Hasil scan akan muncul pada layar, berupa terverifikasi, vaksin tersebut belum terdaftar atau palsu, dan apa sudah pernah discan sebelumnya,” ungkap Novrizal.

Walaupun aplikasi tersebut sudah siap digunakan, lanjut Novrizal, timnya mengakui masih belum bisa disebar luaskan kepada masyarakat. Pasalanya, aplikasi tersebut belum bisa mendetekai semua jenis vaksin.

“Ini masih tahap pengembangan, kami baru bisa mendeteksi vaksin Malaria dan Demam berdarah, sedangkan jenis lainnya masih tahap pengembangan,” ujar Novrizal.

Dengan itu, ia bersama timnya sangat berharap kedepannya akan ada kerja sama dari pemerintah dan pihak kampus untuk mengembangkan aplikasi tersebut sehingga bisa disebar luaskan kepada masyarakat.

“APLISIN diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi dan menghilangkan peredaran vaksin Palsu di masyarakat,” tutup Novrizal.

NADHIR ATTAMIMI

PUBISHER : MAS’UD

error: Jangan copy kerjamu bos