tegas.co, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta selain wisata alamnya yang sangat memukau juga memiliki banyak kebudayaan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya Kraton Ngayogyakarto. Sebagai salah satu kerajaan yang masih bertahan hingga saat ini.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Sangatlah tepat jika Yogyakarta di labeli sebagai kiblatnya Kota Budaya. Jika kita berkunjung ke Kraton, maka akan banyak kita jumpai Abdi Dalem yang lalu lalang disekitarnya.
Salah satu yang menjadi daya tarik Kraton adalah keberadaanya Abdi Dalem. Abdi dalem adalah mereka yang mengabdi kepada Raja atau Sultan dan keluarganya. Untuk menjadi abdi dalem tidak lah mudah, butuh banyak perjalanan agar bisa dikukuhkan menjadi abdi dalem yang sesungguhnya.
Menjadi Abdi Dalam tidaklah harus dari satu golongan tertentu, tidak membedakan dari suku dan ras, yang terpenting bisa mengabdi dengan tulus dan ikhlas. Juga mengikuti perintah yang diberikan oleh Sultan atau Raja.
Abdi berasal dari kata dasar dari “mengabdi” sedangkan Dalem memiliki makna internal (dalam) yaitu orang yang mengabdi kepada Keraton dan Raja. Abdi Dalem pula dibagi menjadi dua macam, Abdi Dalem Kaprajan dan Abdi Dalem Punakawan. Yang membedakan antara keduanya hanyalah tingkat gaji (pituas) dan kasta, Abdi Dalem Kaprajan lebih tinggi dari Abdi Dalem Punakawan.
Abdi Dalam Kaprajan biasa di isi oleh orang-orang yang memiliki jabatan atau pensiunan di kepemerintahan seperti walikota, bupati TNI/POLRI lainnya. Sedangkan Abdi Dalem Punakawan adalah mereka yang mengabdi langsung di kraton.
Jika berkunjung ke Kraton, kita akan disambut dengan sangat ramah oleh para Abdi Dalem, juga bisa memberikan info yang diperlukan. Bahkan Yogyakarta memiliki Abdi Dalem termudah saat ini, Rizki Kuncoro Manik salah satu Abdi Dalem termuda di Kerajaan Ngayogyakarto, yang mana telah mengabdikan dirinya semenjak umur 15 bulan.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN