Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaDaerahKonaweSultraTV onlineVideo

Menuju Konawe Gemilang Kery dan Gusli Disambut Dengan Mombesara Owose

1233
×

Menuju Konawe Gemilang Kery dan Gusli Disambut Dengan Mombesara Owose

Sebarkan artikel ini
Menuju Konawe Gemilang Kery dan Gusli Disambut Dengan Mombesara Owose
Bupati dan Wakil Bupati Konawe saat melaksanakan peletakan adat “Momboko Owose” FOTO: RIDWAN.

tegas.co, KONAWE, SULTRA – Saat keluar dari gedung Aula Bahteramas setelah sesi pelantikan berlangsung, Bupati dan Wakil Bupati Konawe Kery Saipul Konggoasa dan Gusli Topan Sabara langsung disambut dengan cara khas suku Tolaki yakni ‘Mombesara owose’ yang dilaksanakan oleh pemandu adat suku Tolaki. Prosesi adat suku tolaki itu bertujuan untuk mengawal kepimimpinan Bupati dan Wakil Bupati Konawe peride 2018-2023 menuju Konawe gemilang.

Sebelum prosesi adat ‘Mombesara owose’ berlangsung, diwakili oleh Camat Pondidaha Muh Nur melaporkan bahwa, Camat, Lurah dan Desa serta seluruh masyarakat Kabupaten Konawe menyatakan siap mengawal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Konawe Kery Saipul Konggoasa dan Gusli Topan Sabara, periode 2018-2023 menuju Konawe gemilang.

“Saya (Camat Pondidaha) Muh Nur menyampaikan bahwan Camat, Lurah dan Desa serta seluruh masyarakat Konawe siap mengawal kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Konawe menunu Konawe gemilang,” ungkap Camat Pondidaha saat menyatakan sikap di depan Bupati dan Wakil Bupati Konawe.

Kery dan Gusli dipersilahkan untuk duduk, prosesi adat “Meparamesi dan momboko owose” berlangsung. Setelah pemandu adat berbicara dengan gaya bahasa tolaki, Gusli turut menyangga lantunan kata-kata bahasa tolaki yang disampaikan pemandu adat “Pabitara”. Dalam bahasanya Gusli mengatakan ‘Teninggeero peohai akondo inaluwuaku lala ikonawe ato mbepokoaso wangui wonua wuta konawe, tetoro nggeto masalah politik.

“Sampaikan kepada semua keluarga di Konawe untuk bersama-sama membangun daerah tercinta, Konawe, hilangkan sekat-sekat politik yang sudah berlalu,”ungkap Gusli saat menyambung bahasa pemandu adat “Pabitara” dengan menggunakan bahasa tolaki.

Setelah itu, Kery dan Gusli diarak oleh tarian budaya jawa dengan cara menaiki sisingaan (Patung harimau) yang ditandu oleh empat orang penari sambil menuju kendaraan yang telah disiapkan untuk konvoi bersama Camat, Lurah dan Desa serta ribuan masyarakat menuju perkantoran Pemda Konawe.

RIDWAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos