Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Adat BudayaTegas.co Nusantara

Pelatih Pramuka Ini Datang ke Jogja Hanya Ingin Syawalan Bareng Sultan

1056
×

Pelatih Pramuka Ini Datang ke Jogja Hanya Ingin Syawalan Bareng Sultan

Sebarkan artikel ini
Pelatih Pramuka Ini Datang ke Jogja Hanya Ingin Syawalan Bareng Sultan
Adi Sayekti FOTO : NADHIR

tegas.co., YOGYAKARTA – Untuk mengikuti Syawalan bersama Sri Sultan Hamengkubuwana X, pelatih Pramuka ini datang dari jauh, yaitu Kota Sampit, Kalimantan Tengah. Ia bertujuan ingin mengikuti langsung prosesi Syawalan yang digelar oleh Raja Kesultanan Yogyakarta.

Dialah Adi Sayekti (42), walaupun berasal dari pulau yang berbeda, Ia relakan waktunya untuk mengikuti Syawalan yang digelar Open House oleh pihak Kepatihan Yogyakarta.

Ia menuturkan, ada keyakinan tersendiri bagi masyarakat keturunan Jawa, khusunya bagi masyarakat Yogyakarta, jika ngalap berkah kepada Sultan bisa memperpanjang umur dan kemudahan rezeki.

“Saya keturunan Jawa tapi kerja di kota Sampit, sebagai orang Jawa Ngalap Berkah (Cari berkah) dengan bertemu Sultan ada keyakinan memperpanjang umur dan menambah rezeki,” ceritanya kepada tegas.co, Senin (3/7/2017).

Pria yang seorang guru di SMA Negeri 1 Seruyan Hulu dan Pelatih Pramuka di Pusdiklatda Kalimantan Tengah ini mengaku, bersalaman dengan Sultan bukan pengalaman pertamanya. Ia mengaku rutin sejak tahun 2000 mendatangi acara open house yang digelar Sultan setelah hari raya Idul Fitri.

“Saya dulu sekolah disni dari tahun 2000, tidak pernah absen mengikuti kegiatan ini,” ujarnya.

Ia mengakui selalu memanfaatkan libur dan cuti Lebaran untuk bisa bersalaman dengan Sultan pada acara syawalan.

“Saya ini kan guru ada jatah libur sampe 17 Juli 2017, jadi saya manfaatkan agar bisa datang bertemu Sultan,” terangnya.

Ia mengakui, selalu ada perbedaan setiap gelaran open house, apalagi semenjak dipindahkan ke Kepatihan dari Kraton sejak tahun 2008. Jika di Kraton, areanya sangat sakral, menurutnya jadi alasan utama kenapa dipindahkan di Kepatihan.

“Di Kraton dulu penuh sekali masyarakat yang hadir, hanya sejak 2008 dipindah ke Kepatihan, mungkin masyarakat masuk ke area yang sakral,” terangnya.

Ia mengakui, jika setelah bersalaman dan ngalap berkah kepada Sri Sultan, terasa lebih pas dihati, adem ayem, tentrem, damai. Setiap bekerja ada rasa semangat yang kuat.

“Maknanya lebih pas, hati terasa nyaman kalau habis bersalaman dengan Sri Sultan,” katanya.

Saking semangatnya untuk bertemu dan ngalap berkah kepada Sri Sultan, Adi mengakui telah mempersiapkan diri, mulai pakaian yang baru hingga bersiap semenjak subuh hari.

“Saya siap-siap dari subuh, beli sepatu baru dulu, dan saya datang masih sangat sepi,” ceritanya sabil memperlihatkan sepatu yang baru dibelinya.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : MAS’UD

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos