tegas.co, PROBOLINGGO, JATIM – Bekerja sebagai pengantar koran tidak berarti, penghasilan yang didapatkan hanya untuk kebutuhan sehara – hari, tetapi bisa untuk bekal hingga di hari tua. Hal itu di tunjukan oleh seorang pemuda di Probolinggo yang bernama Adi (30). Bekerja sebagai pengantar Koran, tetapi omsetnya mencapi jutaan rupiah perminggunya.
FOTO : ASL
Pemuda ini yang keseharaiannya dipanggil Sinyo ini sudah lebih dari 5 tahun berprofesi sebagai loper koran salah satu media cetak di Jawa Timur. Dari kerjaannya sebagai pengantar Koran Adi sudah mempekerjakan dua orang lagi. Koran yang di antarakan itu hanya ada dua kecamatan yang dilayani yakni Kecamatan Lumbang dan Kecamatan Sukapura.
Pekerjaan itu dilakukan setiap pagi Adi Sinyo berkeliling dari kantor ke kantor dan dari rumah kerumah di dua kecamatan tersebut.
“Saya sudah lima tahun nbekerja sebagai loper Koran atau pengantar Koran di dua kecamatan di Probolinggo ini. Saat saya jenuh lagi, anggota saya lagi yang mengantar Koran,”Ujarnya kepada tegas.co saat ditemui, Minggu (16/4).
Menurutnya, bekerja sebagai pengantar Koran, tentunya ada suka dan duka sering dialami, namun kesabarannya dan ketekunannya menuai hasil yang memuaskan, selain sebagai loper koran, Adi juga suplyer Pulsa elektrik bagi konter yang ada di 2 kecamatan tersebut.
“Dari loper Koran tersebut dengan membuka usaha counter, penghasilan dalam perminggunya mencapai rp 10 jutaan,”Katanya.
Dikatakan, awalnye bekerja sebagai pengantar Koran memang berat, namun lama kelamaan juga semakin bertambah pelanggan. Dari pendapatan tersebut dirinya mulai membuka bisnis.
“Meski awalnya rupiah yang di dapat tidak sebera, namun pada perinsipnya prinsipnya walau pendapatan sedikit yang penting mau berusaha dan kreatif pasti akan mendapat hasil yang memuaskan,”Akunya.
Ditambahkan, dari hasil kerjanya sebagai loper Koran dan berjualan pulsa, tahun depan dirinya mempunyai rencana untuk membuka usaha jasa cuci mobil di dekat kediamannya, dengan harapan bisa menciptakan dan membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda disekitarnya.
“Alhamudililah dari pendapatannya tersebut selalu menyempatkan untuk berbagi dengan anak yang kurang beruntung, dia juga menyantuni anak yatim piatu yang ia salurkan di salah satu lembaga panti asuhan,”Terangnya.
Dalam kesempatan ini, Adi Juga berharap agar pemuda jangan hanya diam tanpa bisa membaca peluang disekitar yang tentunya bisa dijadikan obyek peningkatan ekonomi dan saatnya yang muda yang berkarya, dan jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah di dapat saat ini, karena masa depan kita yang di jadikan penentu.
ASL / HERMAN