FOTO : WID
tegas.co, KENDARI, SULTRA – Staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kendari dan Kantor PDAM Tirta Anoa Kendari. Kedatangan pegawai lembaga anti rasua itu terkait aduan yang diterima KPK terkait dugaan korupsi.
Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari, Damin SE membenarkan kedatangan pegawai KPK itu ke kantornya, menurutnya kedatangan KPK ke kantornya hanya untuk mengklarifikas aduan masyarakat dan bukan untuk melakukan penyelidikan.
Ia menjalaskan ada beberapa pertanyaan yang dilontarkan para pegawai KPK, diantaranya adalah soal dana penyertaan modal dari tahun 2019 hingga 2013 dalam bentuk uang tunai dan disinpan dalam kas di PDAM.
“Saya sudah tunjukan dan jelaskan kepada petugas KPK soal dana pernyertaan modal dalam bentuk kas, berikut dengan laporan pertanggung jawabanya dari tahun 2009 hingga 2013 dan mereka anggap sudah benar,” jelas Damin di Kantornya, Kamis (20/7).
Kemudian, kata Damin, KPK juga menanyakan soal dana penyertaan modal dalam bentuk fisik atau proyek.
“Soal dana penyertaan modal dalam bentuk fisik proyek, saya jelaskan tidak ada aturanya PDAM bisa mengelola proyek fisik, seluruh proses tender hingga lelang dilakukan oleh Dinas PU, setelah jadi baru diterima oleh PDAM,” jelas Damin.
Masih kata Damin, selain pertanyaan itu, pegawai KPK tidak menanyakan hal lain dan tidak ada satu dokumenpun yang di bawa.
“Tidak ada (Dokumen,red) yang dibawa,” tutupnya.
WID
PUBLISHER : HERMAN