Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultra

Penyulingan Arak Dijadikan Tempat Usaha Pembuatan Gula Merah

1381
×

Penyulingan Arak Dijadikan Tempat Usaha Pembuatan Gula Merah

Sebarkan artikel ini

tegas.co, BUTON UTARA, SULTRA –  Sosok Kapolsek Bonegunu Inspektur Dua (Ipda) Narton menjadi tokoh  panutan warga Kulisusu Buton Utara. Pasalnya perwira satu balak dipundak itu mampu memberikan pembinaan kepada masyarakat yang sebelumnya menjadi pengusaha arak menjadi pengusaha gula merah dari pohon aren.

Kapolsek Kulisusu Kabupaten  Buton Utara Ipda Narton. FOTO : MIRDAT
Kapolsek Kulisusu Kabupaten Buton Utara Ipda Narton.
FOTO : MIRDAT

Ipda Narton melakukan itu setelah melakukan razia miras termasuk tempat penyulingan arak jenis miras tradisional. Dari razia itu kemudian dipikirkan solusinya, agar masyarakat tidak lagi tesara terus menerus menyuling arak, tetapi bagaiaman jika menyuling gula yang hasilnya juga cukup lumayan disbanding dengan arak.

Selain bisa memabukkan, juga niali agamanya tidak ada, terlebih lagii nilai ekonominya. Inilah yang melatarbelakangi Ipda Narton untuk bersama-sama drengan warga mengubah kebiasaan membuat arak dan menjadi gula aren. Dalam sipak dan perbuatan Narton juga cuklup dikenal tegas dan disiplin, karena itu masyarakat cukup mengenalnya.

Dalam mengubah kebiasaan menyuling arak, Ipda Narton memanggil semua pengusaha penyuling arak di wilayah tugasnya. Di panggil bukan untuk diinterogasi atau dimintai keterangan namun polisi satu balak di pundaknya ini mengajak, membujuk dan mendekati pengusaha penyuling arak agar kegiatan mereka dialih fungsikan menjadi tempat usaha pembuatan gula merah.

Awalnya sulit meyakinkan penyuling arak dengan berbagai alasan yang mereka keluarkan mulai dari peralatan hingga ke proses pemasaranya.

Setelah mendengar berbagai alasan yang dikeluarkan Ipda Narton menyanggupi membantu semua kekurangan yang menjadi kendala termasuk segi pemasarannya dengan satu catatan kegiatan penyulingan arak dihentikan.

“Pertamanya memang agak sulit kita yakinkan,  kita terus lakukan pendekatan sampai pada akhirnya mereka mau.  Saya fasilitasi peralatannya termasuk pemasaranya saya sanggupi untuk bantu, ” Ungkap Ipda Narton Kapolsek Bonegunu

Alhasil kegiatan penyulingan arak terkendali dan mata pencaharian tukang suling arak tersebut tidak hilang hanya profesi yang berubah Tadinya tukang suling arak menjadi pembuat gula merah. Bahan dasar pembuatan gula merah ini sama dengan pembuatan arak hanya proses yang berbeda.

“Meski masih serba kekurangan dan keterbatasn pembuatan gula merah binaan Polsek Bonegunu tersebut terus berjalan,” katanya.

Menurut mantan Kanit Polsek Kulisusu ini awalnya kuali yang ada 15 biji kemudian menyusul tamnahan dua biji.  Saat ini 17 kuali pembuatan gula merah trrus beroperasi.

“Pembuatan gula merah berjalan terus satu kuali sekali masak bisa menghasilkan 15 biji gula merah dan kuali yang operasi ada 17 biji kuali saat ini, “terangnya

Ia juga telah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahan kecap untuk menampung hasil gula merah buatan kelompok usaha binaannya. Saat ini pohaknyasementara menunggu kabar dari pabrik,ia berharap kualitas gula merah ini diterima pabrik. Gula yang diinginkan pabrik adalah gula merah asli tanpa bahan pengawet,  sementara gula merah yang sedang dikembangkan ini tidak menggunakan zat pengawet.

“Gula bikinan kami ini tidak mengunakan bahan pengawet beda dengan gula merah lainya karena biasa mereka gunakan pengawet sehingga bisa tahan lama. hanya rasa gulanya manisnya ada pahit-pahitnya sedikit, biasa Merek gunakan soda untuk pengawetnya,” ungkapnya

Sementara sambil menjajaki pasar membangun komunikasi dengan pabrik, gula merah hasil buatan kelompok binaan Polsek Bonegunu di Kambowa tersebut mereka jual enceran di Kota Baubau.

“Kita jualkan dengan harga Rp.  10 ribu  perbiji,  malah satu orang ada yang beli sampai satu juta. Hasil penjualan sekali turun menjual bisa mencapai Rp.  20. Juta ,” akunya.

Dirinya mengaku kendala terberat yang dihadapi bersama kelompoknya adalah armada angkutan untuk membawah hasil gula merah ke pasar penjualan di Baubau.

“Kita kesulitan mobil kemarin kita biasa pinjam mobilnya Sekwan hanya sekarang mobilnya sudah dikembalikan karena sudah mau dipake.

Diharapkan, perhatian Pemda untuk membantu, kelompok usaha ini agar bisa berkelanjutan selamanya karena selain membuka lapangan pekerjaan masyarakat, ini juga merupakan salah satu upaya membantu mensukseskan program pemerintah daerah dalam mewujudkan daerah yang aman dan religius.

“Salah satu upaya untuk menekan peredaran minuman tradisional harus dengan jalan ini,  kita tekan masyarakat tidak produksi arak tapi tidak ada solusi yang ditawarkan kasian masayakat kehilangan lapangan kerja. Saya beryakinan kalau ini berjalan normal minuman tradisonal bisa kita kendalikan, usaha pembuatan gula merah ini prospeknya bagus,  apa lagi sampai tembus pabrik,” pungkasnya.

MIRDAT / HERMAN

Terima kasih

error: Jangan copy kerjamu bos