tegas.co, JEPARA, JATENG – Berawal dari rasa prihatin akan kondisi nelayan yang sebagian besar belum memadai SDM dan rendahnya pengetahuan tentang keselamatan di Laut, Letkol Laut (T) Syaifudin Noor, MM tergerak hatinya untuk memberikan pengetahuan tentang keselamatan serta peraturan pelayaran terhadap nelayan Juana.
Sebagai Negara kepulauan Indonesia tidak lepas dari laut dan segala potensinya, namun potensi laut yang berlimpah inilah kadang tidak didukung oleh sumber daya manusia yang memadai. Sebagai masyarakat pesisir, sumber mata pencaharian masayasrakat adalah di laut yang luas dengan segala resiko.
Perwira Menengah asal desa Ujung Pandan Welahan ini berharap kepada masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan untuk menjadi tulang punggung keluarga, tetapi harus bisa menjadi penyelamat dirinya sendiri ketika berda di tengah laut, sehingga jika ada permasalahan di tengah laut sebagai nelayan akan sigap terhadap segala kondisi dengan keadaan darurat.
Berkaca dari hal inilah pria lulusan AKABRI LAUT 37 tahun 1991 mengirimkan sebanyak 70 nelayan asal Juana Pati yang bekerja di kapal milik PT Dua putra perkasa diberi pelatihan di Politeknik Pelayaran Surabaya.
” Sebagai Prajurit laut saya harus empati dan peduli dengan kesulitan nelayan, agar mereka mengerti dan memahami dengan menuntun agar tidak terjadi kecelakaan di laut, dan apabila terjadi masalah dilaut seperti kebakaran dan kebocoran mereka bisa mengatasinya, tuturnya.
Ini era globalisasi, jangan sampai nelayan kita menjadi penonton di lautan kita sendiri ” tambah pria yang sedang menempuh S3 di Undip yang juga Guru militer di Kodiklatal Surabaya.
REPORTER : DSW
PUBLISHARE : WIWID ABID ABADI