tegas.co., YOGYAKARTA – Ratusan massa yang tergabung dalam Komunitas Pengemudi Taksi Argometer Yogyakarta (Kopetayo) menyambangi Kantor Kepatihan DI Yogyakarta Kamis (14/9/2017).
Ketua Kopetayo, Rudi Kamtono menjelaskan, kedatagan massa untuk menyampaikan dukungan terhadap Menteri Perhubungan dan Gubernur DIY untuk melakukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan MA beberapa waktu lalu.
“Kami ke sini untuk menyampaikan dukungan kami kepada Menteri Perhubungan dan Gubernur DIY sebagai kepanjangan tangan kami untuk mengajukan PK terhadap putusan MA itu,” ujar Rudi.
Pria yang baru saja menjabat sebagai ketua Kopetayo itu mengatakan, pemerintah masih memiliki waktu tiga bulan untuk mengajukan PK sebelum putusan MA itu berlaku.
Rudi menuturkan, pemerintah juga masih bisa menegakkan aturan dalam pergub dan permenhub yang telah diterbitkan sebelum adanya putusan MA nomor 37 tahun 2017.
Ia mengakui, pihaknya tidak menolak keberadaan taksi online. Namun, pihaknya menginginkan agar kendaraan jenis angkutan umum mengikuti aturan dalam UU Nomor 22 Tahun 209.
“Terus terang kami tidak menolak taksi online, kami hanya ingin pakai aturan yang namanya angkutan umum, di UU 22 tahun 2009 ditegaskan harus plat kuning. Dan dengan dicabutnya permenhub, berarti mereka (taksi online) mau enaknya sendiri,” ucap Rudi.
Seperti diketahui, MA membatalkan 14 poin dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) 26 Tahun 2017 tentang tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : MAS’UD