Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Sultra

Reses, Warga Inginkan Anggota Dewan Lakukan Hal Ini

1431
×

Reses, Warga Inginkan Anggota Dewan Lakukan Hal Ini

Sebarkan artikel ini
Foto Nur Ihsan Umar
Reses Nur Ihsan Umar

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Reses Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaksanakan selama 6 hari, dimulai 29  September-04  Oktober  2017. Warga inginkan perwakilan anggota dewan lakukan hal sesuai aspirasi yang diterimanya di masing-masing daerah pemilihan. Anggota dewan pun mencatat dan mengurai aspirasi dan usulan warga, tentu dengan mengedepankan prioritas pembangunan yang mensejahterakan warga itu sendiri.

Reses Masa Sidang Ketiga 2017

Di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), lokasi kegiatan reses dilaksanakan pada 3 titik yang berbeda yaitu, di Kelurahan Lapai Kecamatan Ngapa, pertemuan kedua dilakukan di Desa Kondara Kecamatan Pakue dan Pertemuan ketiga dilakukan di Desa Rante Limbong Kecamatan Lasusua.

Ir. H. Muh. Irfani Thalib, MM

Temu aspirasi dilaksanakan ditiap-tiap tempat/tenda, pertemuan yang telah disediakan oleh Lurah / Kades dan ibu PKK yang dihadiri oleh para tokoh agama, adat, tokoh perempuan, majelis taqlim, perangkat kelurahan, karang taruna, serta masyarakat setempat.

Berbagai usulan yang disampaikan masyarakat  di daerah tersebut, seperti masyarakat kelurahan Lapai Kecamatan Ngapa Kabupaten Kolaka Utara menginginkan normalisasi sungai, bantuan pembuatan sungai Lapai,  bantuan alat-alat pertanian, bantuan dalam bentuk hibah untuk kegiatan ekonomi kreatif, bantuan jalan usaha tani.

Untuk masyarakat desa Kondara, Kecamatan Pakue mengusulkan, Bronjong dan pelurusan sungai  di sepanjang jalan poros Sipakainge, bantuan bibit kakao, bantuan perbaikan infrastuktur jalan, pembuatan bak air bersih dan intalasi air bersih sejauh 1 KM, pembuatan saluran air empang.

Sementara usulan masyarakat desa rante Limbong, Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka utara menginginkan yang ini, normalisasi sungai di Rante Limbong, Bantuan modal usaha bagi ibu–ibu  untuk usaha rumahan, Bantuan alat perbengkelan, Bantuan  bibit tanaman mis. Cengkeh dll, Perbaikan Masjid, didirikannya TBA (Taman Baca Alqur’an), Bantuan dalam bentuk Hibah dan bantuan alat-alat pertanian dan pupuk.

Drs. H. Abubakar Lagu

Reses anggota DPRD ini juga dilaksanakan selama 6 hari di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Utara.            lokasi kegiatan reses dilaksanakan pada 3 titik lokasi yang berbeda yaitu, Kecamatan Ngapa, Desa Kasumeeto Kecamatan Pakue dan Pertemuan di desa Lapao-pao Kecamatan Wolo Kabupaten Kolaka.

Temu aspirasi dilaksanakan di tiap-tiap tempat/tenda. pertemuan yang disediakan Camat dan  Desa serta ibu–ibu PKK, dihadiri oleh para Tokoh Agama, Adat, Tokoh Perempuan, Majelis Taqlim, perangkat Kelurahan, Karang taruna, serta masyarakat setempat.

Masyarakat Kecamatan Ngapa mengusulkan bantuan penanganan permasalahan tanaman Kakao yang telah anjlog hasilnya, Permasalahan dampak lingkungan dengan adanya pembangkit listrik tenaga air (PLTA ) di Kecamatan Ngapa.

Usulan Masyarakat Desa Kasumeeto Pakue yakni, Pembuatan Box Calver Untuk Jembatan, Bronjong dan pelurusan sungai  di sepanjang jalan Poros Sipakainge, Pembuatan bak penampungan air bersih dan penyambungan pipa air bersih di setiap rumah Masyarakat untuk mendapatkan air bersih dan layak untuk dikonsumsi, Pembuatan bak air bersih dan intalasi air bersih sejauh 1 KM, Pembuatan saluran air empang.

Sementara usulan masyarakat Desa Lapao-pao Wolo diantaranya, normalisasi sungai Watunghu, bantuan dalam bentuk hibah, bantuan alat-alat pertanian dan pupuk.

Reses H. Akalim
Reses H. Akalim

Akalim, S.Pd, MH

Melaksanakan reses ke daerah pemilihan di Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan. lokasi kegiatan dilaksanakan pada 3 titik lokasi yang berbeda yaitu, Desa Kaimbulawa Kecamatan Siompu Buton Selatan, Kelurahan Liwuto Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau dan di Kelurahan Wajo Kecamatan Murhum Kota Baubau.

Temu aspirasi dilaksanakan di tiap-tiap tempat. pertemuan disediakan Kades dan  Lurah, yang dihadiri oleh para Tokoh Agama, Adat, Tokoh Perempuan, Majelis Taqlim, perangkat Kelurahan, Karang taruna, serta masyarakat setempat.

Usulan Masyarakat Desa Kaimbulawa Kecamatan Siompu Buton Selatan antara lain, Bantuan Mesin Kapal 15 PK, Bantuan Perbaikan jembatan, Permintaan tambatan perahu, Permintaan pembuatan talud pemecah gelombang, Bantuan alat–alat tangkap ikan (Armada semut, bodi + Mesin 15 PK), Permintaan Rumpon.

Untuk Masyarakat Kelurahan Liwuto Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau menginginkan, perahu nelayan dan katingting 10 kelompok, Pengadaan keramba jaring apung, Penambahan tenaga Perawat dan Ahli Gizi, Permintaan alat tangkap ikan untuk nelayan, Permintaan pembuatan pasar ikan, permintaan pembuatan penampungan air bersih untuk masyarakat desa Liwuto dan permintaan pembuatan MCK umum.

Sedangkan usulan masyarakat kelurahan Wajo Kecamatan Murhum Kota Baubau antara lain, pengaspalan jalan, Bantuan sarana air bersih/perpipaan, Bantuan bedah rumah untuk RT. 2 , RW. 01, Bantuan lampu jalan (PLN), Permintaan sarana Pendidikan, Permintaan 10 buah gerobak untuk jualan dan Pengembangan budaya yang menyangkut kearifan lokal.

Reses LD. Mutanafas
Reses LD. Mutanafas

La Ode Mutanafas, SE

Pelaksanaan reses anggota DPRD Prov. Sultra ini untuk kegiatan masa sidang III tahun 2017, kali ini mengadakan pada tiga titik yang berbeda yakni, di Kelurahan Kodolomoko Kecamatan Kokalukuna, Kelurahan Kodolo Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau dan Pertemuan di Kelurahan Kodolokatapi, Kecamatan Wolio Kota Baubau.

Reses tersebut dilaksanakan secara perorangan, melalui kegiatan rapat pertemuan dengan warga masyarakat, dihadiri oleh unsur-unsur pemerintah Kecamatan dan pemerintah Kelurahan setempat,  tokoh masyarakat, pemuda, ibu-ibu PKK, Majelis Taqlim dan unsur PNS di desa.

Dalam pelaksanaan reses masa sidang III tahun2017 di Kota Baubau ada beberapa program prioritas yang akan diperjuangkan dalam APBD 2018 yakni,  lanjutan program bantuan stimulant Perumahan Swadaya (BPJS), program perbaikan sarana ibadah, program beasiswa, modal kerja untuk usaha kecil dan menengah, program peningkatan sarana lingkungan.

“Dalam interaksi saya pada saat reses dengan masyarakat eks pengungsi Maluku di lingkungan bukit selamat (Wakonti) mereka berharap Pemerintah dalam hal ini Walikota Baubau sesegera mungkin menerbitkan SK pelepasan lahan yang sudah mereka tempati selama 18 tahun,”kata Mutanafas dalam rilis yang diterima tegas.co.

Urgensi masalah pelepasan lahan kepada masyarakat tersebut telah disampaikan kepada Walikota Baubau, AS Tamrin dengan harapan masyarakat kiranya bisa teralisasi pada bulan Oktober tahun ini.

Sementara    usulan lain dari masing-masing Kecamatan seperti, warga Kelurahan Kodolo Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau inginkan, Penambahan talud, Bantuan Bedah Rumah bagi rumah tidak layak huni, Alat Tangkap Nelayan dan Pembuatan Drainase.

Sedangkan, masyarakat Kelurahan Kodolo Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau mengusulkan, Perbaikan infrastruktur pasar tradisional, Penambahan keluarga miskin peserta BPJS KIS, Pembangunan Talud pinggir pantai Kelurahan Kodolo Kecamatan Kokalukuna dan Bantuan sarana budidaya rumput laut pada kelompok nelayan.

Sementara Kelurahan Kodolokatapi, Kecamatan Wolio Kota Baubau menguslkan, penambahan KK miskin peserta BPJS KIS, Bantuan Kredit Usaha Perikanan dan Pembangunan Talud pantai.

Foto Nur Ihsan Umar
Reses Nur Ihsan Umar

Nur Ihsan Umar, SH, MH

Kita kembali ke Kolaka, Kolaka Utara, anggota DPRD Sultra ini memilih lokasi pada 3 titik lokasi yang berbeda yaitu, Desa Pitula Kecamatan Lasusua, Desa Patutellang  Kecamatan Ngapa dan Desa Simbula Kecamatan Katoi.

Aspirasi dari tiap-tiap tempat pertemuan yang telah disediakan oleh Camat dan Lurah, dihadiri oleh para Tokoh Agama, Adat, Tokoh Perempuan, Majelis Taqlim, perangkat Kelurahan, Karang taruna, serta masyarakat setempat.

Masyarakat Desa Pitula hanya menginginkan, Penanganan abrasi pantai sepanjang 4 KM di pesisir pantai Desa Pitula, Bantuan hibah untuk kebutuhan pertanian.

Untuk Masyarakat Desa Patutellang membutuhkan, Bantuan bibit cokelat, Bantuan alat–alat pertanian dan Penurunan status hutan dari hutan lindung menjadi hutan produksi untuk kepentingan pertanian.

Sedangkan usulan masyarakat desa Simbula yaitu, Normalisasi kali Simbula sepanjang 2 KM yang menjadi langganan banjir, Bantuan bibir pertanian dan Bantuan talud gunung yang longsor di gunung Simbula.

PUBLISHER : MAS’UD

 

error: Jangan copy kerjamu bos