Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahSultra

Terendam Banjir, Warga Minta Normalisasi Sungai

821
×

Terendam Banjir, Warga Minta Normalisasi Sungai

Sebarkan artikel ini

tegas.co, BUTON UTARA, SULTRA – Desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu selalu menjadi langganan banjir setiap tahunya.  Pasalnya posisi desa ini berada tepat disepanjang bantaran sungai Ronta sehingga sangat rawan terhadap dampak bencana banjir.

Salah satu rumah warga di Kabupaten Buton Utara terancam roboh akibat tanggul longsor. FOTO : ,MIRDAT
Salah satu rumah warga di Kabupaten Buton Utara terancam roboh akibat tanggul longsor.
FOTO : MIRDAT

Beberapa tahun lalu pemerintah daerah Kabupaten Buton Utara melalui Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB)  Butur telah membangun talut penahan gelombang banjir hingga muilyaran rupiah.  Alhasil talut yang dibangun tersebut mampu mengurangi luapan air banjir, sehingga warga Dusun dua desa Rante Gola sedikit nyaman terhadap ancaman banjir.

Kini yang menjadi sasaran dampak bencana banjir sangat dirasakan warga dusun satu desa Rante Gola Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara. Terkait hal itu masyarakat setempaty meminta kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan normalisasi sungai Ronta

Alasan masyarakat meminta penanggulangan sungai ronta dengan menormalisasi itu setelah hujan beberapa hari terakhir membuat puluhan rumah warga terendam banjir akibat luapan sungai ronta.

Ketua BPD Desa Rante Gola Muh.  Syafar menjelaskan, Desa Rante Gola setiap tahunnya selalu menjadi sasaran banjir, terutama wiayah dusun satu.

Menurutnya, dusun satu Desa Rante Gola tersebut menjadi langganan banjir setiap tahunnya karena di kelilingi anak sungai yang bermuara di sungai ronta.

“Sungai Tatala anak sungai yang melintasi wilayah dusun dua sungainya telah mengalami pendangkalan dan penyempitan sehingga pada saat hujan sungai tersebut tersumbat dan tidak mampu membuang debit air,”Ujarnya kepada awak media ini, Minggu (14/5).

Lanjut Syafar salah satu solusi untuk mengantisipasi mengurangi ancaman banjir adalah normalisasi sungai kemudian ditalut.

“Sungai tatala ini kecil, sungai Ronta saja besarnya bisa ditalut apalagi sungai tatala ini,  tinggal keseriusan pemerintah daerah saja, “katanya

Ditambahkan, normalisasi anak sungai tatala sangat perlu dan mendesak karena letak sungai tersebut tepat berada disepanjang jalan. Selain mengancam keamanan rumah warga juga menganggu aktivitas arus lalulintas antar kabupaten.

“Normalisasi sungai tatala ini prioritas dan penting selain menjadi ancaman warga kami juga menganggu aktivitas lalulintas,  kemarin disini puluhan kendaraan,  mobil,  motor antri terjebak banjir sampai berjam-jam. Ramai kendaraan karena memang ini jalur penghubung antar kabupaten,”Tandasnya.

MIRDAT / HERMAN

Terima kasih