tegas.co, KENDARI, SULTRA – Peredaran uang palsu (Upal) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin marak. Sampai pada 2016 lalu, Kantor Perwakikan Wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Sultra mencata temuan Upal sebesar Rp 122.350.000, ditambah lagi adanya temuan dibeberapa daerah seperti di Konawe baru-baru ini.
Menanggapi hal tersebut, KPw BI Sultra terus berupaya untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap peredaran Upal di Sultra.
“Kemungkinan uang palsu itu dimanapun ada, ada oknum-oknum yang senagaja mengedarkan. Tapi nanti kan pasti akan ditindak, karena cirinya juga memang diketuhui berbeda,” ungkap Minot Purwahono, Kepala KPw BI Sultra saat dijumpai dalan kunjungannya di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Jum’at (05/05).
Ia mengakatan, untuk meningkatkan pengawasan terhadap peredaran Upal di Sultra, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan seluruh Polres di masing-masing daerah.
“Nanti kita bersama-sama dengan Polres untuk mengidentifikasi apakah memang uang yang beredar itu adalah uang tidak asli,”Ungkap Minot.
Minot mengakui, pihaknya belum mengetahui persis berapa jumlah Upal yang diedarkan oleh pelaku yang berhasil diringkus polres Konawe. Sebab temuan tersebut masih dalam tahap penyidikan Polres setempat.
“Jadi nanti akan kita kerja sama untuk menidentifikasi jumlahnya berapa,”Tambahnya.
Selain itu, lanjut Minot, pihaknya juga berharap tidak hanya Polres yang bekerja dalam mengidentifikasi peredaran Upal, namun masyaraka dan pihak perbankan juga diharapkan dapat bekerja sama.
“Upal ini kan bisa juga ada laporan dari masyarakat, pihak penukaran, ada juga dari transaksi di perbankan,” Tutupnya.
LM Faisal / HERMAN