tegas.co, KENDARI, SULTRA – Tiga pasangan calon Walikota dan wakil Walikota Kendari periode 2017-2022, masing-masing Rasak-Haris, Adriatma Dwi Putra- Sulkarnain dan Muh Zayat Kaemuddin – Suri Syahria Mahmud optimis dapat mewujudkan Visi dan Misinya ketika terpilih menjadi Walikota dan Wakil wali Kota Kendari untuk lima tahun ke depan. Optimisme itu disampaikan melalui debat Publik Putaran terakhir yang diselenggaran oleh Komisi pemilihan Umum Kota kendari di salah satu Hotel di Kendari, Selasa (31/1) Tadi malam.
Debat Publik yang dimoderatori Presenter salah satu Televisi nasional Widya Saputra berlangsung ramai dengan suara-suara dari masing-masing pendukung pasangan calon. Meski demikian, ketiga pasangan calon mampu menjajawab dengan gambling atas pertanyaan-pertanyaan dari panelis yang disampaikan oleh moderator.
Pasangan nomor Urut 1 Abdul Rasak – Andi Haris Surahman yang mendapt giliran pertama dengan waktu dua menit tersebut langsung memaparkan Visi dan Misinya di pencalonannya di Pilwali 2017 tersebut.
“Insyah Allah kami berdua akan wujudkan Kendari menuju kota layak huni, artinya semua masyarakat merasa aman dan nyaman hidup di Kota Kendari”Ujar Abdul Rasak saat menyampaikan visi pengelolaan pemerintahan yang baik di Kota kendari.
Mantan ketua DPRD Kota Kendari dua Periode itu mengaku, untuk menjadi Kota yang nyaman bagi warganya maka harus ditunjang dengan pembangunan infrastruktur yang tertata rapi, seperti infrastruktur jalan, drainase dan membuka akses jalan baru dan lainnya yang tertera dalam Visi dan Misi kami berdua.
Begitu juga yang disampaikan Calon Walikota Kendari nomor urut 2 Adriatma Dwi Putra berjanji, akan menjadikan Kota Kendari berbasis Informai Teknologi (IT) atau digital jika terpilih menjadi walikota kendari untuk lima kedepan.
“Pemerintahan berbasis digital, yang mengarah pada elektronik bisnis dan elektronik government, akan menjadikan Kota Kendari yang berinovasi, kreatif dengan masyarakat yang sejahtera,”Ujarnya.
Mantan Anggota DPRD Sultra dari Partai Amanat Nasional itu mengaku, seluruh sistem pelayanan dalam tata kelola pemerintah akan menggunakan sistem elektronik sehingga bisa meminimalisir terjadinya kebocoran atau indikasi korupsi yang dapat merusak tatanan pemerintahan dan birokrasi Pemerintah kota Kendari yang juga berdampak akan kesejahteraan dan pembangunan masyarakat.
“Insyah allah, ketika kami terpilih menjadi walikota kendari untuk lima tahun mendatang, seluruh program yang tertuang dalam Visi dan Misi kami akan menjadi patron dalam pelaksanaan pemerintahan di kota kendari,”terangnya.
Sementara itu pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Kendari, Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah berjanji, menjadikan APBD Kota Kendari sebagai patron dalam pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan yang berbasis rakyat. Maksudnya, APBD Kota kendari digunakan untuk semua rakyat kota Kendari.
“Kami berdua, jika dipercayakan oleh masyarakat Kota kendari untuk memimpin Kota kendari lima tahun ke depan, maka komitmen pengelolaan APBD akan berbasis kerakyatan, karena kita hadir dari rakyat untuk rakyat,Ungkapnya dalam sesi penyampaian visi dan misi calaon walikota dalam debat kandidat, tadi malam.
Menurut mantan Pj Bupati Muna itu, Dengan mengelola APBD berbasis rakyat maka tidak ada lagi pembayaran buku anak sekolah, pakaian anak sekolah, pembayaran bangku sekolah dan intinya semua pendidikan harus gratis dan pelayanan kesehatan yang gratis”Ujarnya.
Debat Publik putaran kedua atau putaran terakhir tersebut berkahir pukul 22.30 Wita mendapat aplaus dari seluruh pendukung pasangan calon, dengan meneriakkan yel-yel kepada setiap masing-masing pasangan calonnya.
HERMAN