tegas.co, MUNA, SULTRA – Pemadaman listrik di bulan puasa tahun 2017 ini, membuat masyarakat mengeluhkannya. Pasalnya pemadaman tersebut sudah berlangsung lama, sehingga masyarakat tidak dapat menikmati penerangan lampu dimalam hari, terlebih lagi saat ini umat muslim sementara melaksanakan ibadah puasa.
Warga mengaku kesal padamnya listrik sejak awal bulan ramadhan hingga sekarang menghambat banyak aktivitas, seperti pelaksanaan tarawih dan lainnya, termasuk di waktu sahur tidak dinikmati dengan penerangan lampu listrik, tetapi hanya dengan lampu pelita.
Pemadaman tersebut bukan baru kali ini, masyarakat di muna Timur tersebut sudah lama mengeluhkan sering terjadinya pemadaman listrik. Bahkan terkait pemadaman ini sudah pernah dilakukan untuk rasa dikantor PLN Pure.
Alasan warga, berunjukrasa itu karena kecewa, menghambat aktivitas mereka, pemadaman tidak kenal waktu yang sering mati menyala mengakibatkan peralatan elektronik mereka rusak gara-gara tidak stabilnya tegangan.
“Kasian juga kita baru mau buka puasa langsung mati lampu,kadang tidak lama kadang juga satu malam full baru menyala,” ujar Ardiansyah salah satu warga Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga kepada awak media ini, selasa (6/6).
Menurutnya, terkait pemadaman listrik sudah dikonfirmasi belum lama ini kepada manajer rayon PLN Raha Muljabar. Dalam konfirmasinya telah menyampaikan bahwa tidak ada jadwal pemadaman, jika terjadi kemungkinan besar kata dia disebabkan gangguan.
“Tidak ada pemadaman terencana, cuman info dari kepala unit Pure ada gangguan jaringan sehinga feeder trip,” terangnya mengitif konfirtmasi dari pihak PLN cabang Pure.
Seentara itui Kepala Unit PLN Pure La Siri mengatakan, jika padamnya listrik itu bukan karena jadwal pemadaman, tetapi karena ada kerusakan.
“Kita Punya mesin bermasalah,” katanya singkat.
Terkait listrik yang sering mati-mati di PLN Muna Timur, masyarakat berharap ada perbaikan atau solusi, mengingat keberadaan mesin tersebut sudah enam bulan ini sering mengalami kerusakan. Sehingga masyarakat minta DPRD untuk membantu menyikapi persoalan ini.
LA ODE AWALUDDIN
PUBLIZER : HERMAN