Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
DaerahTegas.co Nusantara

Waspada, Musim Kemarau Rawan Terjadi Kebakaran

1387
×

Waspada, Musim Kemarau Rawan Terjadi Kebakaran

Sebarkan artikel ini
Mobil Pemadam kebakaran (Damkar) selalu disiagakan untuk melakukan pemadaman jika ada yang mengalami musiba kebakaran.
Mobil Pemadam kebakaran (Damkar) selalu disiagakan untuk melakukan pemadaman jika ada yang mengalami musiba kebakaran.

tegas.co, BANTAENG, SULSEL – Bulan September hingga oktober 2017 ini merupakan puncak dari musim kemarau di Kabupaten Bantaeng. Untk itu pemerintah menghimbau kepada seluruh masyarakat bantaeng untuk selalu waspada akan kebakaran di musim kemarau saat ini.

Menurut kepala bidang kebakaran bantaeng Jamaluddin Kaeng,  musim kemarau terhitung pada bulan Juli hingga September telah tercatat 18 rumah ludas terbakar di berbagai tempat di Kabupaten Banteng. Kebakaran ini dipicuh akibat kemarau.

“Penyebab dari terjadinya kebakaran kebanyakan arus pendek listrik dan kompor gas, namun juga perlu di waspadai akibat kemarau ini, semua benda sangat rawan terbakar, jika menyentuh api,” ujarnya kepada awak tegas.co di ruang kerjanya, Senin (18/9).

Jamaluddin Kaeng mengatakan, untuk mengantisipasi adanya korban kebakaran lain, sebelum terjadi pihaknya akan menyiapkan 3 Posko cabang pemadam kebakaran yaitu campakaloe (kecamatan bissappu) banyorang (kecamatan Tompobulu) dan korong batu (kecamatan Pajukukan).

“Ketiga posko cabang tersebut telah disiapkan masing-masing dua unit mobil kebakaran untuk disiagakan apa bila kebakaran daerah tetangga seperti Jeneponto dan Bulukumba,” katanya.

Selain itu,  Jamaluddin juga berharap peran masyarakat, juga pemerintah di level kecamatan dan kelurahan dan desa untuk selalu menyampaikan kepada masyarakat akan rawannya kebakaran di musim kemarau saat ini.

“Kebakaran bisa saja terjadi setiap saat, khususnya kebakaran hutan, pemukiman warga akibat dari musim kemarau. Untuk itu warga untuk selalu waspada dan berjaga,” tandasnya.

SYAMSUDDIN

PUBLISHER : HERMAN

error: Jangan copy kerjamu bos