tegas.co., KOLAKA UTARA – Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, kini mengalami krisis listrik selama sepekan ini. Pemadaman bergilir kini telah berlangsung.
Hal ini akibat 3 unit mesin sewa di Desa Lanipa-Nipa Kecamatan Lasusua setempat rusak dan 1 unit waterway (saluran air) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Desa Mikuasi Kecamatan Pakue jebol akibat longsor.
Atas ketidaknyamanan ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Kolaka Utara (Kolut) menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan.
“Kami pihak PLN meminta Maaf atas ketidak nyaman Pelanggan, namun kami berusaha bekerja memaksimal sehingga listrik bisa normal kembali,”kata Arfan ST, Manager PLN Rayon Kolut.
Asdin, pemilik salah satu warnet, warga Lasusua menjelaskan, dengan pemadaman listrik bergiliran dirinya mengalami kerugian yang cukup lumayan, sebab bisnisnya tergantung dari aliran listrik PLN.
“Terlambat membayar listrik saja, langsung didenda dan diputuskan, sementara pihak PLN seenaknya mematikan aliran listrik dengan alasan Klasik kerusakan mesin,”katanya.
Ini seringnya masyarakat yang dirugikan, sementara pihak PLN tidak pernah ada sanksi atau penggantian peralatan elekronik yang rusak maupun kerugian dari bisnis yang merugikan masyarakat.
2 unit mesin sewa dan 1 mesin milik PLN yang berkekuatan 800 kw di Desa Lanipa-nipa masih mengalami gangguan dan saat ini masih menunggu pengadaan spare part, sementara 1 unit PLTMH di Desa Mekuasi berkapasitas 450 kw mengalami jebol sejak, Minggu (6/11/16) lalu.
“Perbaikan I unit PLTMH Mekuasi masih menunggu pengadaan material untuk perbaikan waterway. Kalau mesin sewa belum tahu pasti karena katanya mau memasukkan satu unit mesin baru namun sampai saat ini belum ada,” katanya Irfan.
Selain mesin rusak, kendala dilapangan gangguan dahan pohon yang bergesekan dengan kabel listrik mengakibatkan secara otomatis jalur jaringan tersebut mati.
IS/NAYEF