tegas.co, KOLAKA – Namanya, Putri (6), jika teman seusianya pada jam sekolah sibuk bergiat menuntut ilmu, dirinya hanya bisa menyibukkan diri dengan membantu orang tuanya yang memang bukan orang berpunya.
Putri yang bercita–cita menjadi tauladan bagi kedua adiknya harus memupus impiannya lantaran tidak merasakan pendidikan di bangku sekolah baik tamam kanak–kanak maupun sekolah dasar.
Putri tinggal di Desa Pesoha Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara dari pasangan Hamzah dan Nurjanah. Ibunya meninggalkan mereka lantaran tak tahan hidup penuh derita.
Sementara sang ayah menderita lumpuh, membuat putri mencoba berbuat agar mampu bertahan hidup di rumah bekas kandang kambing, tempat mereka menumpang saat ini.
Akibat kondisi kemiskinan mereka, orang tua Putri dan dua adiknya telah enam tahun hidup menumpang di kandang kambing milik warga yang berukuran 2×3 meter. Padahal anak seusia putri seharusnya kini belajar di bangku sekolah dasar untuk menimba ilmu.
Kondisi ini sungguh ironis dimana pemerintah tengah memprogramkan wajib belajar 12 tahun tanpa melihat status sosial, kaya atau miskin. Pasalnya, di sekolah telah disiapkan program bagi siswa tidak mampu, baik menggunakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), maupun program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Yang jadi pertanyaan, dimana peran Dinas Pendidikan Kabupaten Kolaka? Kenapa masih ada anak seperti Putri tidak mengenyam pendidikan?
Sementara itu, DPRD Kolaka, yang mengungjungi rumah Putri, sangat menyayangkan perihal tersebut. Pihak dewan berencana memanggil instansi terkait agar Putri dapat merasakan pendidikan sebagaimana yang diprogramkan oleh pemerintah itu.
LAN/NAYEF