Berau Krisis Listrik 

Para pekerja di PLTU Lati Berau Kaltim bekerja keras untuk mengejar tenggat waktu perbaikan pembangkit yang ditargetkan rampung pada 25 November nanti FOTO : EDI AKBAR
Para pekerja di PLTU Lati Berau Kaltim bekerja keras untuk mengejar tenggat waktu perbaikan pembangkit yang ditargetkan rampung pada 25 November nanti FOTO : EDI AKBAR

tegas.co., BERAU KALTIM – Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur bersama manajemen PT PLN dan PT Indo Pusaka Berau (IPB/pengelola PLTU Lati) mengadakan pertemuan dengan masyarakat prihal polemik krisis listrik yang terjadi di daerah itu.

Pertemuan tersebut berlangsung di kantor Pemkab Berau, Senin (21/11). Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Kapolres Berau, AKBP Handoko dan Komandan Kodim (Kodim) Tanjung Redeb, Letkol Czi Slamet Santoso.

Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bupati Berau, Muharram fokus membahas persoalan kelistrikan yang terjadi saat ini. Dalam kesempatan itu, Bupati menjelaskan jika selama ini Pemkab Berau telah berupaya dengan maksimal agar persoalan kelistrikan di wilayah Berau tidak dialami lagi oleh masyarakat Berau. Upaya itu dilakukan dengan cara membantu manajemen PT PLN agar suplai aliran listrik ke pemukiman warga tidak terhambat.

“Sebenarnya, penyediaan listrik bukanlah tanggung jawab Pemkab Berau. Namun saya kerap mendapat kritikan pedas dari masyarakat. Tapi itu adalah sesuatu yang wajar, sebab saya ini adalah kepala daerah. Tidak ada yang menginkan hal ini terjadi, oleh karena itu, kita selaku pemerintah daerah terus berupaya mencari solusi tepat agar krisis listrik tak terjadi lagi,”terang Muharram.

Dalam kesempatan itu juga, bupati menyampaikan saran agar manajemen PLN ikut berperan aktif dengan berfikir serius dengan kondisi PLTU Lati yang kerap mengalami kerusakan terhadap mesin boilernya.

“Kita sudah punya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 3×7 megawatt dan kebutuhan kita hanyalah 21 megawatt.Supaya tidak ada lagi pemadaman bergilir, kita harus butuh 7 megawatt lagi yang stamby. Saya pikir PLN ini sudah mengerti itu, tapi diam-diam saja,”tegas Bupati Muharram dihadapan sejumlah manajemen PT PLN.

Sementara itu, Manajemen PLN  yang hadir dalam pertemuan tersebut hanya melontarkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Berau terkait pemadaman bergilir yang dilakukan saat ini dan terus berupaya memberikan pelayanan semaksimal mungkin

Masyarakat yang hadir mendesak manajemen PT PLN benar-benar mencari solusi dan menolak keras permintaan maaf dari Manajer Pembangkit PT PLN Wilayah Kaltim-Kaltara, Edwin Bangun.

Salah seorang warga dari Aliansi Masyarakat Berau Peduli Listrik,  menegaskan, tak terima permintaan maaf manager PLN, dirinya berharap agar pihak PLN mencari solusi sehingga penanganan krisis listrik di Berau segera teratasi.

”Kami menolak permohonan maaf. kalau hanya berdiri saja disitu (Podium) dengan hanya menyanpaikan kata maaf, saya juga bisa pak,”sorak seorang warga setempat.

Menurut Edwin pihkanya saat ini telah bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT Kaltimex untuk menambah mesin genset berkapasitas 4 megawatt.

EDI AKBAR/MAS’UD