tegas.co., BERAU KALTIM – Obyek wisata alam hutan Mangrove di Pulau Besing semakin menyenangkan dengan paduan pemandangan primata hidung panjang atau Bekantan yang hidup bebas di dalam hutan Mangrove Pulau Besing. Setiap pagi dan sore hari, primata yang memiliki nama latin Nasalis Larvatusini terlihat bermain dan bersantai di atas pohon yang berjajar di pinggir sungai Berau, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dari hasil penelitian, Kabupaten Berau merupakan daerah kabupaten di kalimantan yang memiliki jumlah populasi endemik Borneo terbanyak. Dari 2 daerah saja terhitung sekitar 1.400 ekor Bekantan. Namun yang paling terkenal dengan Bekantan malahan daerah lain seperti Balikpapan dan Tarakan yang ramai dikunjungi wisatawan.
Informasi yang beredar jika Tarakan pernah mengambil Bekantan asal Berau sebanyak 6 ekor untuk dikembangkan. Saat ini, wisata mangrove di kota Tarakan Kalimantan Utara telah dilengkapi dengan 35 ekor Bekantan dan telah menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung disana.
Hal itu juga menjadi perhatian serius pemerintah kabupaten Berau saat ini. Melalui Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo menyampaikan jika pihaknya akan menyusun program kerja untuk mengembangkan wisata alam hutan mangrove di Berau, khususnya di Pulau Besing. Pemkab sendiri optimis Berau bisa dikenal juga dengan Bekantannya seperti, Balikpapan dan Tarakan.
“Jumlah Populasi Bekantan di Berau lebih banyak dari pada mereka dan saya yakin kita bisa melebihi itu. Mereka mengambil Bekantan di Berau, tapi kenapa justru mereka lebih terkenal dengan Bekantan. Ini yang akan kami perbaiki agar bisa menjadi daya tarik baru di Berau,”ujar Wakil Bupati saat tengah melihat langsung Bekantan di Pulau Besing beberapa hari lalu.
Pulau Besing merupakan pulau kecil di kawasan perairan sungai berau. Pulau Besing juga merupakan kawasan perkampungan di wilayah Kecamatan Gunung Tabur. Untuk dapat melihat Bekantan bisa kita nikmati di atas kapal atau perahu sambil menyusuri sungai berau di sekitar Pulau Besing.
EDI AKBAR/MAS’UD