tegas.co., KENDARI – Dana yang tersedia di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) habis total, membuat Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Cabang Olahraga (Cabor) yang akan berlaga diajang Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) Remaja yang bakal dihelat di Jawa Tengah (Jateng) 2017 mendatang angkat bicara.
Achmad Wahab selaku ketua pengurus pemprov Wushu Indonesia untuk Sultra mengungkapkan, cabor yang akan mewakili Sultra diajang Pra-PON Remaja khususnya cabor Wushu Indonesia (WI) Sultra, yang akan bertarung pada 11-16 Desember belum mendapatkan bantuan dana dari KONI Sultra, Selasa (29/11/2016).
Lanjut Achmad Wahab, bahkan usulan proposal yang diajukan dikembalikan oleh KONI Sultra dengan alasan dana habis.
Sementara beberapa hari yang lalu Waketum III KONI Sultra, Eryckhson Ludji, pernah mengatakan disalah satu media massa bahwa ada dana sebesar Rp 400 juta, dimana dari total anggaran itu sebesar Rp200 juta akan dibagi kepada cabor-cabor yang akan menuju diajang Pra-PON Remaja.
“Setelah saya ketemu langsung dengan Waketum III KONI Sultra ternyata dana tersebut telah habis, pertannyaan saya dana sebesar itu dikemanakan. Sebab, menurut saya dana tersebut harus jelas diperuntukan untuk apa,” jelas Achmad Wahab
Masih Achmad Wahab, seharusnya dana yang dipergunakan di KONI Sultra harus dipertanggung jawabkan secara transparan, melalui rapat kerja (Raker) dan membagi cabor apa saja yang pernah menggunakan dana KONI tersebut sehingga habis seperti ini.
“Tidak mungkin atlet akan berusaha untuk menyumbangkan yang terbaik jika tidak ada kontribusi yang didapatkan baik atlet maupun Pemprov perguruan, tegas dia.
Jika Koni tidak bisa mengaminkan anggaran yang mereka usulkan dirinya akan tetap mencari swadaya untuk mendapatkan dana menuju Pra-PON Remaja.
“Jika KONI hanya mau terima nama baik atau terima uang saja lebih baik jangan menjadi pengurus KONI Sultra, Sementara itu, diajang Pra-PON Remaja nanti akan menurunkan 13 atlet,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) III Bidang Anggaran KONI Sultra, Eryckhson Ludji, mengatakan PON Remaja sudah dihapus atau tidak dipertandingkan lagi oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, jadi bagaimana mau dianggarkan kalau sudah dihapus atau dibatalkan.
“Kami sudah ajukan untuk dana PON Remaja, namun karena keterbatasan anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov). Sehingga dana APBDP untuk KONI Sultra tidak dapat dialokasikan, selain itu dana untuk 2017 juga sudah kami ajukan. Tapi dengan keputusan Menpora yang telah menghapuskan PON Remaja, maka Pemrovpun tidak lagi mengalokasikan dana PON Remaja,” jelasnya lewat telepon genggamnya.
LA NIATI/MAS’UD