Tegas.co., TARAKAN-KALTARA - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) mencekam setelah ratusan warga binaan sekitar pukul 13.30 wita mengamuk dan melempari pihak keamanan dari Polres setempat dengan batu, Rabu (07/11/2016) siang.
Terdengar pula suara keributan dan teriakan dari para napi yang berada dalam Lapas tersebut. Mereka teriak karena tidak senang dengan kehadiran petugas dan awak media. sedangkan petugas Lapas yang jumlahnya sedikit berjaga dari luar pintu sambil mencoba meredam emosi para napi yang mencoba keluar dari lapas.
Karena keadaan semakin memanas, satu kompi Brimob dengan bersenjatakan laras panjang dari Detasemen C Pelopor Polda Kalimantan Timur pun diturunkan.
Berdasarkan informasi yang diterima, keributan di dalam Lapas karena tidak terima seorang narapidana berinisial FD dijemput Satreskoba Polres Tarakan, pada pukul 12.00 wita, guna dimintai keterangan dalam pengembangan kasus peredaran shabu, yang diduga berkaitan dengan ditemukannya 3 kilogram shabu di Pare-pare Sulawesi Selatan, yang dibawa melalui jalur laut, dengan kapal Lambelu, beberapa waktu lalu.
Komandan jaga Lapas kelas II A Tarakan, Irwan Sopian. SH menuturkan, keributan oleh napi berhasil diredam pada pukul 16.00 wita setelah narapidana atau FD yang juga seorang napi kasus narkotika dengan masa tahanan empat tahun dan telah menjalani hukuman lebih kurang satu tahun, dibawa dan diserahkan kembali ke Lapas kelas II A Tarakan.
Tidak diketahui pasti apakah kerusuhan di Lapas ini mengakibatkan adanya korban luka. Namun sejumlah fasilitas di dalam Lapas rusak, kaca di pintu dan jendela pecah.
Untuk memastikan keamanan Lapas Tarakan sudah kondusif, sejumlah petugas berpakaian preman masih berada di tempat, khususnya kawasan Lapas bagian luar hingga sore hari.
MA/MAS’UD
