Tegas.co, – KENDARI, Surga bawah laut Wakatobi sudah menjadi destinasi wisata andalan Provinsi Sulawesi Tenggara dan telah mendunia. Keberadaan wakatobi dengan surga bawah lautnya menjadi tantangan bagi Pemerintah dan semua pihak untuk mengembangkan potensi-potensi wisata lainnya yang ada di Sulawesi Tenggara, sehingga ke depan bukan saja Wakatobi yang menjadi tujuan wisatawan, tetapi banyak daerah yang harus disinggahi atau dikunjungi.
Untuk kesiapan itu, melalui copy moorning yang diprakarsai oleh salah satu media dan bertempat disalah satu Hotel di Kendari, Jum’at (9/12) dan menghadirkan sejumlah nara sumber terungkap, jika di Sultra ini potensi Wisata bukan saja wakatobi yang dapat dijadikan andalan provinsi Sulawesi Tenggara, tetapi banyak Potensi yang ada dan belum terkelola dengan baik. Mampukah Pemerintah menyiapkan surga wisata di Sultra selaian Surga Laut wakatobi?.
Dari diskusi yang terjalin antara nara sumber yang terdiri dari Ketua DPRD Sultra Abdul Rahman Saleh, Pakar Ekonomi Nasional Abdul Rahman Parisi, Mewakili Kepala dinas Pariwisata Trisman dan manager Hotel Clarion Irfan Kurnia, Ketua PWI Sultra sarjono, S.Sos M.Si dengan sejumlah awak media di Kendari itu terungkap bahwa Potensi Wisata di Sultra cukup menjanjikan. “Untuk kepariwisataan di Sultra saya kira cukp banyak yang potensinya menjanjikan. Hanya apakah tempat wisata yang ada sudah di kunjungi masyarakat Sultra itu sendiri atau belum. Jika sudah melihat, maka tidak perlu ke tempat wisata yang ada di luar sana seperti di Bali atau di Luar Negeri. Karena yang ada di Sultra itu lebih baik,”ujarnya mengawali diskusi bersama awak media,” Ujar Ketua DPRD Sultra H. Abdul Rahman Saleh.
Menurutnya, kesiapan Sultra yang sangat dibutuhkan untuk mengelola dengan baik. Potensi-potensi yang cukup menjanjikan itu di antaranya Pulau Bokori, Labengki, Air Jatuh Moramo, Towea dan lainnya. “Untuk dukungan seperti di DPRD saya kira cukup. Di Pulau Bokori untuk pengembangannya di APBD 2017, telah digelontorkan anggaran Rp 2 Milyar, jadi Pemerintah kabupaten lainnya juga harus demikian harus ada destinasi wisata yang dapat dijadikan andalan,”tandasnya.
Begitu juga dengan Pakar Ekonomi Nasional Abdul rahman Parisi, mengaku, potensi wisata di Sultra tidak kalah menjanjikan dengan yang ada di Bali, NTB dan lainnya di Indonesia. Hanya saja harus ada yang menjadi tukang stater (pemrakarsa-red), khususnya Pemerintah. Pemerintah bersama masyarakat harus mampu mengelola potensi wisata yang ada di Sultra dapat dijadikan destinasi wisata bagi wisatawan baik local maupun mancana Negara. “Istilah beli satu dapat tiga di Pariwisata ini juga sangat penting. Maksudnya adalah, setelah wisatawan ke Wakatobi, bagaimana wisatawan itu ke tempat wisata lainnya seperti di Towea kabupaten Muna dan di Bokori dan menginap di Kendari. Seperti inilah yang perlu diwujudkan dalam rangka mengembangkan dan menjadikan potensi wisata di Sultra menjadi surga wisata,”tandasnya.
EBRI