tegas.co, Singkil – Bencana di Aceh tidak saja dirasakan oleh Masyarakat Pidi yang tertimpa Bencana Alam berkekuatan 6,5 SR. Tetapi juga bencana banjir menimpa warga Aceh, khususnya di Aceh Singkil. Akibat bencana banjir, sebahagian warga Aceh Singkil, masih banyak mengungsi di rumah-rumah darurat yang berlantaikan papansebagai tempat berkumpul dan beristrahat
“Kami terpaksa masih menggunakan lantai papan sementara yang agak tinggi untuk sekedar beristirahat dan memasak, sebab banjir yang menggenangi rumah kami dalam kurun waktu kurang lebih kurang sebulan ini masih merendam rumah kami,” kata Ogek Diman warga Pea bumbung yang ditemui Minggu 11 2016 dilokasi pekarangan rumahnya.
Desa Pea Bumbung dan desa ujung bawang Kecamatan Singkil adalah salah satu zona rawan banjir yang terparah, kemudian Desa Pasar, pulo sarok, ujung, Suka makmur, kuta Simboling, Siti ambia, Teluk Ambun, takal pasir, ranto gedang dan Teluk rumbia juga saat ini termasuk rawan banjir.
Selama banjir kurun waktu Tiga minggu lebih bulan November-Desember 2016 masyarakatnya banyak berdiam diri dirumah.
Warga menggunakan transportasi Perahu pada saat banjir, sebahagian lagi hanya berjalan kaki untuk beraktivitas membeli bahan-bahan pokok dapur, melawan dinginnya air dan derasnya arus dikala itu. “Akibat banjir, bukan saja tempat tinggal kami menjadi korban.tetapi ternak, sawah, ladang dinyatakan gagal panen,”ujar warga lainnya.
Kepala Badan Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Sukriwadi, mengaku, dari pendataan penyuluh dilapangan sekitar 208 Hektar Lahan pertanian di Aceh Singkil yang terendam banjir. “tanaman pertanian yang mengalami gagal panen adalah petani kelapa sawit, palwija dan lainnya.,”ujarnya singkat kepada media ini saat ditemui di lokasi banjir.
MAN / EBRI