tegas.co, KOLAKA – Batas kesabaran warga Kelurahan Sea Kecamatan Latambaga Kabupaten Kolaka memuncak. Setelah kurang lebih dua bulan air tidak mengalir ke penduduk, membuat warga mengamuk dan melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan agar air segera disalurkan di pemukiman warga, serta untuk mencopot Direktur PDAM Kolaka Ahmad Peokan di DPRD Kolaka, senin (19/12).
Kekesalan warga Kelurahan Sea Kecamatan Latambaga itu dikarenakan selama sua bulan terakhir, air yang bersumber dari PDAM tidak mengalir. Sementara tagihan pembayaran masih terus tertagih dan dibayar oleh warga. Kesal dengan tidak mengalirnya air, puluhan warga Kelurahan Sea dengan membawa baskom, ember dan jerken melakukan aksi demonstrasi di DPRD Kolaka. “Sudah dua bulan Air tida mengalir ke rumah-rumah warga. Tetapi pihak PDAM Kolaka masih menagih. Ini yang kami protes,”ujar Bondeng salah seorang warga pendemo dihadapan anggota DPRD Kolaka di kantor DPRD siang tadi.
Menurutnya, selama air tidak mengalir yang bersumber dari PDAM, warga terpaksa harus membeli air dengan harga Rp 50 ribu per towernya. “Kepala PDAM Kolaka tidak bertanggungjawab atas posisinya. Karena itu sebaiknya dia dicopot saja. Sehingga penggantinya cepat untuk menuntaskan masalah air di Kolaka ini,”tegasnya.
Aksi unjuk rasa di DPRD Kolaka tersebut, turut dihadiri sejumlah anak usia sekolah. Hal itu dikarenakan, anak-anak tersebut tidak bias ke sekolah karena tidak bias mandi, dengan tidak adanya air.
Ketua Komisi I DPRD Kolaka Zainal Amri yang menerima pengunjuk rasa mengaku akan mengakomodir aspirasi masyarakat dan selanjutnya disampaikan kepada pihak PDAM untuk segera menangani kendala tidak mengalirnya air di kelurahan Sea. “Hadirnya masyarakat di DPRD ini adalah menjadi bagian dari tugas kami di DPRD untuk mendengar dan menjembatani aspirasi warga. Untuk itu keluhan masyarakat akan kami sampaikan di PDAM dan Pemerintah daerah,”ujarnya dihadapan pengunjuk rasa di Aula DPRD Kolaka.
Menurut Zainal, untuk aspirasi warga Kelurahan Sea tersebut akan dibawah dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan pihak PDAM. “Dalam waktu singkat akan dijadwalkan hearing dengan PDAM untuk membahas, kenapa air tidak mengalir di kelurahan Sea,”tandasnya.
Setelah berunjuk rasa di DPRD, warga Kelurahan Sea melanjutkan aksinya di Kantor PDAM Kolaka. Ditempat itu warga langsung diterima oleh Direktur PDAM Kolaka Ahmad Peokan bersama dengan sejumlah stafnya.
Ahmad Peokan mengakui, jika selama dua bulan terakhir ini tidak mengalir, itu bukan karena ada kelalaian dari pihak PDAM, tetapi itu disebabkan adanya kerusakan pompa air, sehingga tidak dapat mengalirkan air di rumah warga. “Insyah allah perbaikan terus dilakukan dan dalam waktu tidak lama, air akan disalurkan di rumah warga,”ujarnya.
Terkait dengan masih ditagihnya pembayaran air untuk dua bulan berturut-turut itu, juga bukan karena adanya unsur untuk pembohongan kepada warga. “Tetapi itu semua ditagih untuk menambah biaya pembelian pompa yang rusak dan biaya operasional lainnya,”tandasnya.
LAN / MAN