Petani Gagal Panen Harga Cabai Melejit

tegas.co, SUKOHARJO, JATENG – Hampir seluruh daerah di nusantara ini menjerit karena harga cabai yang melambung Tinggi. Keluhan akan tingginya harga cabai ini bukan saja terjadi di Brebes, Jawa tengah, tetapi juga di Sukoharjo, harga cabai menembnus angka Rp 100 ribu Perkilogram.

Harga cabai di pasar Karta Sura Sukoharjo melambung naik. FOTO ; AGUNG NUGROHO

Dipasar Kartasura, Sukoharjo harga Cabai rawit perkilonya sudah mencapai angka Rp 100 ribu dari Rp 70 ribu perkilo harga sebelumnya. “Harga perkilonya memang gitu, karena kami juga beli sudah memang tinggi harganya,”kata Esti salah satu penjual cabai merah yang ditemui di Pasar Kartasura, Sabtu (07/01/2017).

Menurutnya, harga cabai yang mahal itu disebabkan banyaknya petani yang gagal panen akibat curah hujan yang tinggi di awal tahun 2017 ini. Karena itu pedagang di pasar ini beli cabainya dari luar Sukoharjo. “belinya juga mahal, jadi harga jualnya juga demikian,Katanya.

Begitu juga yang dikeluhkan Mas Jon salah satu pedagang makan. Menurutnya dengan tingginya harga cabai membuat dirinya mengurangi jatah pembelian cabai dalam setiap harinya. Itu dikarenakan karena harga cabai lebih mahal disbanding dengan harga makanan yang dijualnya. “Cabai di pasar selain mahal juga sudah langkah. Namun sebagai penjual makanan yang sebahagian besar dengan menggunakan cabai, terpaksa harus membeli, meski harus dibatasi,”katanya.

Mas Jon berharap Pemerintah untuk turun tangan mengatasi naiknya harga cabai yang sudah melabung tinggi, sehingga harga bisa kembali normal dan stoke tetap ada. “Harapan kami seperti itu, supaya harga cabai dan lainnnya juga kembali normal, tandas pemilik warung makan limolas ini.

AGUNG NUGROHO / MAN