Bekerja Sebagai Buruh, Mampu Kuliahkan Anak di Unhas

tegas.co, BANTAENG, SULSEL – Pekerjaan apapun itu, semasih itu halal akan dilakukan oleh orang tua dalam rangka untuk membahagiakan anak. Hal itulah yang dilakukan oleh pasangan Suami istri (Pasutri) Saraba (50) dan Noro (50) di Desa Baruga Kecamatan Pajukukang Kecamatan Bantaeng bekerja sebagai buruh untuk membiayai kulaih dan biaya sekolah anak-anaknya.

Saraba dengan Istrinya bekerja sebagai pembuat batu merah di Desa baruga Kecamatan Pajukukang. FOTO : SYAMSUDDIN

Bekerja sebagai buruh percetakan batu merah dengan upah Rp 80 perbiji tidak membuat Suami Istri itu kendur, bahkan teriknya Matahari dan dinginnya angin yang bertiup tidak membuat patah arang, bahkan tetap bersemangat untuk bekerja untuk kebahagiaan anak.

Iklan KPU Kota Kendari debat cawali 2024

“Saya bekerja setiap hari disini sebagai buruh untuk membuat batu merah demi menyekolahkan anak. Satunya sudah kuliah di Unhas (Universitas Hasanuddin- red) sejak tahun 2016 lalu. Jadi kami harus bekerja keras untuk mendapatkan uang untuk biaya sekolah dan kulaih anak-anak”Kata Saraba saat ditemui awak media ini, Minggu (08/01/2017).

Menurut Saraba, bekerja sebagai buruh dipercetakan batu merah bersama dengan istrinya dilakukan pada setipa hari,  mulai dari mencetak, menjemur hingga menyusunnya di bangsal. “Kami tidak peduli dengan matahari, hujan ataupun angin, kami hanya ingin bekerja untuk mendapatkan uang untuk dapat membiayai anak-anak bersekolah dan Kuliah”katanya.

Ditambahkan, kerja dengan membanting tulang agar dapat memperoleh upah demi membuat putrinya yang sementara menempu pendidikan tinggi di Unhas di Fakultas Hukum hingga mendapat gelar nantinya. “Putriku itu mempunyai semangat besar untuk kkuliah, karena itu kami juga demikian harus bekerja keras untuk dapat membiayai anak kami yang sementara kuliah,”Tandasny dengan mata sembab.

SYAMSUDDIN / MAN