tegas.co, KENDARI, SULTRA – Minggu kedua pelaksanaan sholat subuh berjama,ah di Masjid Agung Al-kautzar mulai berkurang dari pelaksanaan sebelumnya. Gubernuur Sulawesi Tenggara, Nur Alam yang telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh Pegawai Ngeri Sipil (PNS) Lingkup Setda Sultra terkait pelaksanaan sholat subuh berjama’ah nampaknya harus menelan kekecewaan.
Nur Alam mengatakan, berdasarkan pengamatannya langsung bahwa jumlah jama’ah yang hadir tidak sama dengan jama’ah pada saat sholat subuh perdana pada jumat pekan lalu.
“Kalau saya perhatikan jumlah kita yang ada saat ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang pekan lalu, mungkin karena cuaca saat ini yang tidak mendukung tapi bagaimanapun orang melaksanakan sholat dalam ruangan, bukan di luar,” katanya, Jumat (20/1/2017).
Terkait sanksi yang akan diberikan, ia tetap komitmen dengan sanksi yang telah ditetapkan sebelumnya yakni berupa pemotongan TPP. “Sudah disepakati semuanya jika tidak hadir maka TPP-nya akan dipotong selama satu minggu atau satu kali, jadi tinggal kita sesuaikan saja,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh pimpinan untuk tetap mengabsen dan selalu melakukan evaluasi kepada bawahannya karena akan disesuaikan dengan absen dan potongan TPP, karena apa yang telah diinstruksikan oleh pimpinan tetap menjadi keputusan dan bukan ajang main-main.
FIY / MAN