tegas.co, YOGYAKARTA – Minat baca buku masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah, seperti yang dilansir data statistik. Untuk meningkatkan minat baca buku tersebut, berbagai macam inovasi yang telah dilakukan pemerintah untuk mendongkrak minat masyarakat agar selalu membaca buku, diantaranya adalah menyiapkan perpustakaan keliling, serta menyiapkan bahan bacaan terlengkap di seluruh perpustakaan di Indonesia, termasyuk menunjuk duta buku dari kalangan artis, atau publik figur lainnya.
Najwa Shihab, terpilih sebagai duta buku untuk lima tahun kedepan. Tugasnya seorang duta buku tidaklah sulit dibandingkan mereka para penggerak dilapangan yang sangat keras kepala luar biasa dan tidak surut sedikitpun keinginan mereka untuk mengantarkan buku-buku sampai ketujuan.
Dengan identitasnya seorang wartawan pula tidak susah untuk berurusan dengan pemerintah untuk melancarkan koneksi dan fasilitas ke daerah-daerah terpencil.
“Menjadi duta baca sangat panjang prosesnya, tugas saya adalah berkeliling ke daerah-daerah, komunitas-komunitas, kampus-kampus, menyambung hubungan dengan pemerintah dan menghubungkan satu titik dengan titik yang lainnya,”Ujar Najwa Shihab dalam bincang ringan di acara Talkshow Mocosik, di Jogja Expo Center,Yogyakarta (13/2).
Banyak sekali komunitas-komunitas yang ditemui sangat concern dalam meningkatkan minat baca masyarakat, rela bepergian kepelosok-pelosok negeri hanya ingin membawakan mereka buku. Karena, kemungkinan bukan karena tidak adanya minat baca melainkan kurangnya buku yang berkualitas ditangan masyarakat.
Seorang mantan petinju dari Papua rela memanggul nokennya yang berisi buku-buku menyusuri pegunungan hanya ingin memastikan masyarakat pelosok Papua dapat merasakan baca buku. Begitu pula komunitas dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memiliki perahu pustaka untuk berlayar dari pulau ke pulau dengan tujuan ingin membawa buku sampai ketangan masyarakat. Karena membaca adalah satu keterampilan yang harus dilatih.
“Semakin banyak membaca semakin banyak tahu mana informasi yang masuk logika dan mana yang tidak. Keterampilan baca sama dengan keterampilan lainnya, harus banyak dilatih,” Tuturnya.
Belajar dari pengalaman, Najwa Shihab sudah jatuh cinta kepada buku sejak sebelum dirinya bisa membaca buku. Setiap malam ibunya membacakan buku. Memiliki keluarga yang gemar membaca juga membuatnya familiar dengan buku . Bahkan, ketika hari kamis salah satu lokasi yang wajib didatangi adalah toko buku.
“Ayah saya jika mengajak keluar pasti ke toko buku. Dulu setiap hari kamis, kami pergi ke toko buku, dan memilih beberapa buku. Jadi, dibuat seperti ritual dalam mencari yang ingin diketahui,”Ujar putri mantan Menteri Agama era Soeharto, Quraish Shihab.
NADHIR / HERMAN