tegas.co, BUTUR, SULTRA – Potensi persawahan di Desa Wa Ode Angkalo Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara cukup menjanjikan dengan luasan lahan mencapai ratusan hektar yang sudah terbuka. Sayang potensi itu tidak didukung dengan irigasi yang memadai, sehingga arael persawahan tersebut belum dapat menghasilkan panen yang memadai juga. Hal itu dikarenakan, areal persawahan warga desa hanya mengandalkan sawah tadah hujan.
Tercatat sekitar 135 Hektare areal persawahan produktif didesa Wa Ode Angkalo yang setiap tahunya terolah meskipun panenya hanya sekali setahun akibat kekurangan air. “Ratusan sawah milik warga hanya dapat dipanen sekali setahun, mengingat sawah warga hanya mengandalkan tadah hujan,”Ujar Kepala Desa Wa Ode Angkalo I Kadek Bawa, Rabu (13/2) lalu.
Menurutnya, lahan persawahahan di Desa Wa Ode Angkalo cukup menjanjikan, jika pengairannya sudah ada. Bukan saja seratusan, tetapi dua ratus lebih lahan sawah siap diolah dan produktif. Hanya saja karena tidak ada sarana irigasi, membuat areal persawahan tersebut belum dikelola dengan baik.
“Kekurangan air persawahan di desanya merupakan kebutuhan yang mendesak karena rata-tata warganya adalah petani sawah yang sangat ketergantungan dengan air,”Katanya.
I Kadek Bawa mengaku, hasil petani masih sangat minim dalam satu kapling sawah biasanya hanya menghasilkan 60-70 karung gabah kering giling. Hal ini dipengaruhi selain kekurangan air juga jenis varietas bibit yang digunakan adalah bibit yang disiapkan sendiri oleh petani. Bahkan bibit tersebut yang ditanaminya setaip jadwal penenaman padi sawah
“Dengan potensi sawah yang cukup menjanjikan kesejahteraan masyarakat, tentunya kami berharap Pemerintah Daerah memprioritaskan pembangunan Irigasi di Desa kami, termasuk pengadaan bibit unggul yang akan diperuntukkan kepada petani,”Harapnya.
Begitu juga yang disampaikan Ketua BPD Desa Wa Ode Angkalo Dany Langi menambahkan, jika saluran irigasi memadai pertumbuhan ekonomi warga Desa Angkalo khususnya akan cepat berkembang. ,”kalau sudah ada embung, bendungan ata Irigasi di desa Angkalo ini, warga akan berhasil dalam panen sawahnya, bahkan bukan sekali dalam setahun tetapi bisa tiga kali,”Ujarnya menambahkan.
Menurutnya, untuk mengatasi kekurangan air sementara waktu bila pemerintah serius menangani persoalan ini cukup mesin pompa dengan kapasitas besar. ,”saya rasa kalau pemerintah serius melihat kesulitan petani soal air ini cukup adakan mesin pompa air yang besar karena posisi desa angkalo dekat dengan sungai ronta yang airnya tidak pernah kering sepanjang tahun.,”Tandasnya.
MIRDAN / HERMAN