Diterpa Isu Miring, Abu Hasan Tetap Konsentrasi Jalankan Tugas

tegas.co, BUTUR, SULTRA – Ratusan masa yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Lawan Korupsi (Somasi)  mendatangi kantor Bupati Buton Utara Senin (3/6). Ratusan masa Somasi tersebut mendesak Bupati Buton Utara untuk bersikap tegas menyikapi isu-isu miring yang dialamatkan kepadanya yang sedang berkembang saat ini.

Iklan ARS
Bupati Buton Utara Abu Hasan saat menerima pengunjukrasa di kantor Bupati Butur. FOTO : MIRDAT

Muh.  Afif salah satu orator Somasi menyampaikan kedatangan mereka adalah memberikan dukungan secara moril dan semangat kepada pemerintahan Abu Hasan Ramadio untuk tetap menjalankan roda pemerintahan dan jangan terparuh dengan isu yang tidak benar.

Ia juga berharap agar pemerintah mengambil langka tegas terkait sikap DPRD yang telah menyatakan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan serta mengklarifikasi terhadap isu pungli yang menurutnya hanyalah fitna yang coba dikembangkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menghalang halangi proses pemerintahan yang ada.

Ia menilai bahwa DPRD Butur hari ini telah membuat kegaduhan,  mengkotak-kotakan masyarakat dan telah mengiring opini publik yang tidak benar.  Mestinya DPRD memberikan solusi yang menyejukan kepada rakyat bukan memprovokasi masyarakat, “lantangnya dalam orasinya.

Bupati Buton Utara Abu Hasan menerima masa Somasi di pelataran kantor Bupati Buton Utara yang di dampingi pegawai sekretariat daerah dibawa pengawalan ketat Satuan Polisi PP.

Abu Hasan Bupati Buton Utara mengapi aspirasi Somasi menyatakan bahwa Buton Utara masih dalam keadaan damai dan aman. Ia mengakui kurang lebih satu tahun kepemimpinanya masih banyak beban dan tanggungjawab yang harus diselesasikan.  Dirinnya bersama Ramdio wakil Bupati Buton Utara akan tetap berkomitmen menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah sampai akhir masa jabatanya sesuai denan visi misi nya.

Dalam undang-undang nomor 23 maupun 32 tidak ada satu pasalpun yang menyebutkan hak DPRD untuk memosi bupati,  kalau rakyat yang memosi kepala daerah boleh.  Saya tidak bisa menjatuhkan DPRD, sebaliknya juga DPRD tidak bisa menjatuhkan saya,  karena DPRD itu diangkat oleh gubernur sedangkan saya diangkat oleh mentri dalam negeri ungkap Abu Hasan yang disambut dengan tepuk tangan pendukungnya.

Selain itu juga dirinya menepis adanya isu pungli, dirinya membata jika ada pungli dalam pemerintahannya. ,”isu pungli yang beradar itu tidak benar,  saya datang kekampung halaman ini (Butur)  bukan untuk mencari kekayaan pribadi, mala saya mau disuap tapi saya menolak banyak yang menawarkan saya kesenangan tapi saya tidak mau karena saya tidak ingin daerah ini menjadi sarang pungli dan sarang korupsi saudara-saudaraku sekalian. Semua dijalankan sesuai dengan sistem prosedur dan mekanisme pemerintahan yang ada. Percayalah bahwa pemimpin yang saudara-saudara telah pilih tidaklah salah pilih, ” ungkapnya.

Meskipun dihujani dengan fitnaan terus menerus yang dialamatkan kepadanya dirinya bersama Ramadio akan terus bekerja tanpa mengenal lelah untuk kepentingan rakyat dan daerah ini.  ,”bukanya mau hitung-hitungan atau mengukur kinerja kami, saya bersama Ramadio bekerja memikirkan daerah tanpa mengenal waktu saya bekerja bukan hanya hari kerja, sabtu dan minggupun tidak berhenti memikirkan daerah ini.,”katanya.

Ia juga memberikan apresiasi yang mendalam kepada rakyat yang senantiasa mendukungnya dengan hati nurani. Ia juga mengharapkan agar membubarkan diri secara tertib., “saya meminta setelah acara ini selesai pulang dengan tertib jangan berbuat anarkis membuat masalah baru. Saya juga apresiasi atas supor dan dukungannya,.”Tutupnya.

MIRDAT / HERMAN

Komentar