tegas.co, KENDARI, SULTRA – Pedagang di pasar Wua-wua Kendari mengeluhkan pembayaran parker yang dianggap terlalu besar, sehingga dengan adanya pembayaran parkir pembeli berpikir untuk masuk membeli apalagi masuk berulang kali.
Pedagang meminta agar pemerintah Kota Kendari memberlakukan pembayaran parkir setelah tiga bulan pedagang berjualan. Hal itu dimaksudkan agar memancing para pedagang dan pembeli di pasar yang baru di bangun tersebut ramai.
Akibat adanya biaya parker kendaraan tersebut membuat pasar Wua-wua tersebut sejak dibuka sampai hari ini masih sepi akan aktifitas jual beli. Terlebih lagi biaya parker tidak saja sekali, tetapi setiap masuk di wilayah pasar sentral setiap pengendara dikenakan biaya parker dari Rp 2 ribu hingga Rp 5 Ribu untuk Roda empat.
“Kami minta kepada pemerintah, sebaiknya untuk mengevaluasi pemberlakukan biaya parker kendaraan kepada setiap warga yang datang di pasar tersebut,”Ujar Siti Hasna salah seorang pedagang di pasar Wua-wua.
Pasar Wua-wua Masih Sepi Pembeli
Selain keluhan akan biaya parker yang diduga sebagai penyebab warga enggan untuk masuk membeli kebutuhan di pasar wua-wua, juga dikeluhkannya masih sepinya aktifitas jual beli di pasar modern tersebut.
“Sudah dua minggu berdagang di pasar ini semenjak pindah dari pasar panjang, kondisi pasar masih sepi, sehingga dagangannya masih banyak yang belum terjual,”Ujar Hamid salah seorang pedagang pecah bela.
Meskipun demikian, pedagang hanya bisa pasrah dengan kios yang telah di siap oleh pemerintah Kota Kendari, pedagang mengaku tak punya tempat berjualan setelah kios mereka di pasar panjang di bongkar petugas.
FT / HERMAN
Komentar