tegas.co, KENDARI, SULTRA – Pasar sentral Wua-wua yang terletak di jalan M.T Haryono Kota Kendari hamper secara keseluruhan telah di huni pedagang eks pasar panjang di kelurahan Bonggoeya Kecamatan Kadia sejak akhir Februari lalu. Meski lods-lods sudah dihuni pedagang dengan berbagai jualan yang di dagangkan, namun pedagang masih mengeluhkan akan menimnya yang datang berbelanja.
Seperti yang dikeluhkan salah satu pedagang pakaian Ny Suriati mengaku, sejak pindah dari pasar panjang dan menjual di pasar sentral Wua-wua ini barang dagangannya minim pembeli, bahkan dalam seharian tidak ada yang menghampiri lodsnya untuk membeli barang dagangannya. “Sampai hari ini pembeli masih minim sekali,”Akunya kepada tegas.co, Jum,at (17/3).
Ibu muda berjilbab itu mengatakan, bila dibandingkan saat berdagang di pasar panjang dengan di pasar baru ini jauh berbeda sekali. Di pasar panjang jika dalam kesehaiannya jumlah pembeli sangat padat sekali, tetapi di tempat ini, pengunjung saja jarang apalagi pembeli.
“Kami berharap, sepinya akan pengunjung dan pembeli di pasar baru ini segera teratasi dengan segera memindahkan seluruh pedagang yang masih ada di pasar panjang. Sehingga pembeli sudah terkonsentrasi ke pasar sentral ini,”Katanya.
Begitu juga dengan pedagang lainnya yang ditemui awak media ini mengatakan, sepinya pembeli di pasar sentral wua-wua ini dimungkinkan karena masih baru dan masih juga ada yang beraktifitas di pasar panjang. Selain itu biaya parker di areal pasar wua-wua ini juga menjadi keluhan pengunjung.
“Ia semoga saja sepinya pengunjung dan pembeli di pasar ini tidak secara terus menerus. Hal itu akan mengakibatkan kami sebagai pedagang merugi,”Katanya singkat.
Menurutnya, biaya untuk sewa lods yang mahal tentunya akan terbayar dalam setiap bulannya, sementara pendapatan pedagang dengan minimnya pembeli akan sangat mempengaruhinya.
“Meski lods yang di sewakan kepada pedagang termasuk mahal, tetapi kalau pembeli ramai dan lancar, pedagang tidak akan terbebani. Tetapi kalau begini kondisinya bebannya sangat berat,”Pungkasnya.
ODEK / HERMAN
Komentar