tegas.co, MUNA, SULTRA – Destinasi Wisata laut di desa Lubulawa Kecamatan Pasir Putih Kabupaten Muna Desa Labulawa menyimpan daya tarik dan eksotis tersendiri yakni adanya kawanan Lumba-lumba. Selain itu wisata bahari tersebut selain memiliki pantai dengan pasir halus yang bersih, di dasar laut terdapat ribuan populasi terumbuh karang yang sangat menarik.
Kepala desa Lubulawa Kecamatan Pasir Putih Muna, Laode Indra mengaku, potensi wisata yang ada di desanya itu sangat menarik untuk dikunjugi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Hanya saja potensi itu belum sepenuhnya dikelola dengan baik, termasuk belum banyak diketahui orang banyak atau masyarakat luas.
Menurut Indra, wisata bahari yang ada di desanya itu memiliki pasir yang putih halus, terumbuh karang yang terhampar rapid an indah termasuk yang paling menarik adalah adanya kawanan lumba-lumba yang mendiami pulau itu.
“Potensinya sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan, baik untuk kegiatan diving, snorkeling ataupun hanya untuk berjemur sangat cocok di wisata bahari Desa Lubulawa,”Ujarnya kepada awak media ini, Selasa (28/3).
Dikatakan, untuk ke Desa Lubulawa, jaraknya sangat terjangkau baik itu dengan kendaraan roda dua ataupum empat yang berjarak kurang lebi satu kilometer dari Desa Lubulawa atau sekitar lima kioan dari Kecamatan Pasir Putih. Di Lubulawa juga ini sudah dapat di jangkau jaringan Handphone, sehingga masyarakat atau pelancong dapat melakukan komunikasi di lokasi wisata tersebut.
“Kunjungan teman-teman dari TVRI beberapa hari yang lalu juga memberikan penilaian bahwa lokasi wisata Lubulawa menyerupai Wakatobi. Inilah yang kami harapkan keseriusan pemerintah kabupaten Muna melalui Dinas Pariwisata agar lokasi ini diseriusi untuk dikembangkan,”Katanya.
Keberadaan destinasi wisata di desa Lubulawa ini, jika tidak segera mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten, lokasi tersebut akan dapat di rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Hal itu dilakukan dengan pegambilan Koral di bawah laut Lubulawa oleh nelayan, pengeboman ikan yang dapat merusak keanekaragaman Terumbu karang dan lainnya.
Orang nomor satu di lubulawa itu mengaku, keprihatiannya akan wisata Lubulawa itu akan rusak, setelah ditemukannya sejumlah nelayan yang melakukan penyelaman dengan mengambil koral di lokasi wisata tersebut.
“Kami sering temukaan adanya nelayan yang mengambil koral untuk di perjual belikan. Bahkan patalmnya lagi pernah ada pengeboman ikan di sekitar arela itu. Ini yang menjadi ke kwatiran kami di desa ini,”Terangnya.
Ditambahkan, pemerintah desa bersama perangkat dan masyarakatnya hanya bisa mengawasi pada waktu tertentu saja terkait lokasi itu, karena itu kami juga butuhkan pengawas laut dari pemerintah kabupaten.
Senada dengan itu Ardiansyah mengaku, keberadaan lokasi wisata di lubulawa jika tidak segera mendapat perhatian, maka akan terjadi kerusakan pada habita bawah laut, termasuk keberadaan lumba-lumba di areal tersebut, sehingga daya tarik wisatanya akan hilang.
Diharapkan, peranan Pemerintah Daerah dalam hal memperketat nelayan agar dibatasi jangan sampai membawa dampak buruk pada destinasi tersebut dengan tidak melakukan pemboman ikan serta penyelaman koral di bawah laut.
ROS / HERMAN
Komentar