RSUD Singkil Rujukan TBRO Andalan Barat Selatan

tegas.co, ACEH SINGKIL – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Aceh Singkil kini menjadi rumah sakit andalan di Wilayah Barat Selatan, karena tempat rujukan pemeriksaan Tuberclosis Resisten Obat (TBRO), juga sudah memiliki dokter Spesialis Paru dan Patologi Klinik yang bertugas secara defenitif.

Pihak RSUD Aceh Singkil dan PT Nafasindo bekerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. FOTO : MAN
Pihak RSUD Aceh Singkil dan PT Nafasindo bekerjasama dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
FOTO : MAN

Kepala RSUD Aceh Singkil, dr Eko Saputra Anuggroho mengatakan kepada wartawan Rabu(5/4) di Singkil,  hal itu berkenaan setelah pihak provinsi melihat rumah sakit daerah ini komit dalam penanganan penyakit tuberculosis (tbc).

Menurut hasil survey yang dilakukan  lembaga internasional The Global Fund yang bergerak dibidang penanganan penyakit HIV/AIDS, Malaria dan Tuberclosis, di Wilayah Barat Selatan, hanya di Aceh Singkil yang rumah sakitnya memiliki dokter Spesialis Paru dan Patologi Klinik yang bertugas secara defenitif.

Sehingga The Global Fund membantu RSUD Aceh Singkil dengan memberikan alat Test Cepat Molekuler (TCM) yang berfungsi untuk mendeteksi pasien pengidap Tuberclosis Resisten Obat (tbro) yaitu kuman tbc yang diidap pasien yang sudah tidak lagi mempan dengan hanya makan obat.

“TBRO hanya akan dapat terdeteksi dengan menggunakan alat TCM yang bekerja melalui test DNA yang bersangkutan,” ujar Eko.

Dokter Eko berpendapat RSUD Aceh Singkil menjadi rujukan pemeriksaan TBRO sangat membantu masyarakat di wilayah ini. Sebelumnya RSUD Singkil hanya dilakukan dengan merujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin di Banda Aceh. Masyarakat akhirnya dapat tertolong dengan biaya murah, dan jarak tempuh yang dekat dan mudah di akses apabila pemeriksaan TBRO di Aceh Singkil.

Diakui angka penyakit warga yang terindikasi tbc masih ditemukan di wilayah ini. Sulit melakukan penanganan karena sebagian warga masih enggan ditolong secara medis karena nasih menganggap Tbc yang diidap merupakan penyakit karena termakan racun jahat yang dikenakan oleh seseorang kepada pasien.  Warga akhirnya lebih percaya kepada pengobatan akternatif yang disebut dengan orang pintar.

Dijelaskan juga bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan berbagai tahapan pmbenahan di Rumah Sakit yang dipimpinnya itu. Hal mana dilakukan untuk menjawab kebutuhan akan pelayanan yang lebih baik sekaligus akan dilaksanakan penilaian akreditasi secara nasional terhadap Rumah Sakit Daerah Aceh Singkil.

MAN / HERMAN

Komentar