Bocah-Bocah Ini Belajar Menganyam Wayang Dari  Limbah Rotan

tegas.co, JEPARA, JATENG – Banyak cara mengasah kreatifitas, satu diantaranya yang dilakukan bocah-bocah ini dengan menganyam wayang rotan. Meskipun terkesan hanya main-main, namun kegiatan itu efektif meningkatkan daya fokus anak. Setidaknya menyingkirkan mereka dari layar gawai.

Bocah-bocah ini belajar menganyam wayang dari limba rotan. FOTO :DSW
Bocah-bocah ini belajar menganyam wayang dari limba rotan.
FOTO :DSW

Ghifar (11) bocah itu mengaku enjoy mengikuti workshop menganyam wayang rotan, yang diadakan Rumah Aksara Wilis. Bertempat di kediaman Wikha Setiawan, Desa Teluk Wetan, Welahan. Ajang gratisan bertajuk “Ayo Dolanan Wayang itu, diadakann hingga hari Sabtu  (9/4).

Iklan PUPR

“Baru pertama kali menganyam wayang dari rotan. Biasanya kalau libur sekolah madrasah, ya main hp. Tapi kali ini tidak,” ujar anak kelas 5 SD itu.

Meskipun baru kali pertama menganyam wayang rotan, namun dalam waktu 3 jam ia sudah bisa menghasilkan tiga buah karya. Anak lain, Yusuf (11) pun mengaku hal yang sama pada tegas.co.

“Buat wayang ini baru pertama. Susahnya bikin kepala ini lo sama bagian bokong,” ucapnya polos.

Pelatih anyam wayang, Romi Lintang Waskito menyebut, kegiatan tersebut bukan lantas memaksa anak-anak bermain wayang anyam. Namun efek kreatifitas dan menghargai proses itulah yang dituju.

“Mainan seperti ini kan memang sudah bukan zamannya lagi. Akan tetapi, diharapkan menjadi pemantik berkreasi bagi anak-anak yang kini lebih gemar dengan segala sesuatu yang instan,” ujar Romi, pegiat seni Omah Petrok Troso itu.

Disamping anyam wayang, ajang tersebut juga diisi dengan materi mendongeng, oleh Seniman teater Widyo Babahe Leksono.

“Sebenarnya anak-anak itu senang dengan bercerita. Namun akhir-akhir ini mereka lebih senang menyendiri dan cenderung individual, dengan berbagai kebiasaan dan pola hidup. Maka dengan mendongeng, kita mengajak mereka untuk berinteraksi dengan yang lain,” terang Babahe.

Sementara itu Wikha menjelaskan, rangkaian kegiatan tersebut dibagi selama tiga hari. Pada masing-masing kegiatan, anak-anak dilibatkan secara intens.

“Hari pertama ini untuk pelatihan mendongeng dan menganyam. Sabtu karya wayang rotan bekas mereka dipamerkan. Sedang hari terakhir nanti ada pentas mendongeng dan diakhiri penerbangan layang-layang yang bertuliskan cita-cita mereka,” urai dia.

Adapun, kegiatan tersebut juga mendapat sokongan tenaga dari Komunitas Pojok Kidul (KPK) Welahan, yang aktif dalam ajang teater.

DSW / HERMAN 

Komentar