tegas.co, KENDARI, SULTRA – Inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Sultra gagal dilaksanakan. Pasalnya lokasi yang di sidak tersebut dalam hal ini di Depo pertamina di kelurahan Matta kecamatan kendari di tolak oleh pihak Depo pertamina. Begitu juga dengan sidak yang di laksanakan di Stasiun Pengisin Bahan Bakar Elfiji (SPBE) di kelurahan Lapulu.
Pihak perusahaan tidak menerima baik kedatangan tim Sidak Anggota DPRD Sultra dari Komisi II bersama para awak media. Dalam sidak yang di lakukan pihak DPRD tak satupun petinggi di perusahaan ini dapat di temui.
Wakil ketua komisi II DPRD Sultra Rasyid, S.sos, M.Si sangat menyayangkan tidak adanya petinggi stasiun pengisian bahan bakar elpiji ( sppbe ) dan terminal BBM Kota Kendari, saat digelarnya sidak pada selasa sore 11 april 2017, kemarin.
Tim sidak yang tiba di lokasi, pihak perusahaan tidak bisa berbuat apa-apa, mediapun di larang untuk mengambil gambar oleh security, dengan alasan masih dalam pengisian bbm dari kapal.
Sidak yang di lakukan tersebut bertujuan untuk mempertanyakan permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi di Kota Kendari, dan persiapan gas elpiji menjelang bulan Ramadhan.
“Sayangnya tim sidak hanya di pertemukan dengan security saja, sementara petinggi perusahaan tak satupun ada di tempat,”Ujar Rasyid kepada sejumlah awak media
Politisi PKS itu mengaku kesecewa dengan sikap yang ditunjukan oleh pimpinan perusahaan depo pertaminan dan SPBE. .
“Semestinya perusahaan sebesar seperti itu harus menyiapkan seorang humas, sehingga jika ada tamu yang datang dapat di layani,”katanya.
Terkait hal itu, DPRD Sultra akan mengundang pihak pertamina selaku penyedia gas, termasuk Dispenda dan pihak Pertambangan pada hari senin 17 april 2017.
“Undangan yang kami layangkan itu adalah dalam rangkaian untuk dilaksanakan Rapat dengar pendapat oleh pihak depo pertamina dan SPBE,”Tandasnya.
FT / HERMAN
Komentar