Permandian Air Panas Ee Kareden Terlantar

tegas.co, BUTUR, SULTRA – Permandian air panas Ee karede yang terletak di Desa Eensumala Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara kini kondisinya cukup memprihatinkan.

Permandian Air Panas di Buton Utara yang menjadi Destinasi Wisata terlantar akibat tidak ada perawatan. FOTO : MIRDAT
Permandian Air Panas di Buton Utara yang menjadi Destinasi Wisata terlantar akibat tidak ada perawatan.
FOTO : MIRDAT

Obyek wisata tersebut terlihat tidak terawat lagi, kedua bilik kolam permandian telah dipenuhi dengan lumut dan daun, diseputaran permandian juga telah dipenuhi rumput liar.

Iklan ARS

Pagar besi yang memagari kolam juga mulai lapuk dan hancur dimakan karat.  Atap gazebo yang ada di sekitar permandian juga telah rusak termakan karat. Yang mempercepat proses pelapukan besi diduga dipengaruhi hawa air panas yang mengandung belerang.

Ring pagar permandian ini tidak tahan kalau besi melainkan stenlis, atap seng kazebonya saja agak jauh dari tepi permandian sudah jatuh-jatuh dimakan karat ini pengaruh hawa belerang yang dikeluarkan air panas.

“Kedepan ini atapnya kalau diganti lebih bagus pake atap alang-alang lebih tahan dari seng selain itu tidak panas juga akan kelihatan lebih indah,”Ujar hafid salah seorang warga setempat, kepada tegas.co Selasa (11/4).

Hafid warga Eensumala yang tinggal berdekatan dengan lokasi permandian tersebut menjelaskan dirinya dipercayakan untuk merawat menjaga kebersihan permandian air panas tersebut bersama dua orang temannya.

,”Dulu kita bertiga yang jaga kebersihannya ini permandian, kita digaji waktu itu Rp. 250 ribu  perorang setiap bulannya hanya tidak berjalan lama gaji kami dihentikan.  Kami waktu itu sekitar lima bulan saja dapat gaji setelah itu tidak pernah lagi sampai sekarang,”Katanya.

Menurut Hafid, dirinya bersama kedua temannya telah diganti oleh orang lain sehingga gaji mereka dialihkan ke penjaga kebersihan yang baru.  Namun sampai saat ini ia tidak perna melihat orang yang datang membersihkan permandian tersebut.

“Informasinya kami sudah diganti tapi selama ini saya tidak pernah lihat orang datang membersihkan,  kemungkinan dulu kita diganti karena tidak searah dengan pemerintah saat Pilkada waktu itu. Masih saya dulu yang bersihkan tidak ada lumutnya begitu daun-daun yang jatuh kita pungut,  airnya setiap tiga hari dikuras ada tempat pembuangannya, sekarang air tidak pernah dikuras lagi,”Terangnya.

Ditrambahkan, dirinya bersama kedua temannya pernah mengusulkan agar penjaga kebersihan permandian tersebut mereka tangani kembali,  namun mereka tidak mendapat tanggapan baik dari pemerintah.

“Saya perna usulkan agar kebersihan permandian ini kami tanggani kembali,  tapi saat itu kita disampaikan nanti sekalian selesai diperbaiki, katanya ini mau diperbaiki kembali pagarnya, saluran pembuangan airnya dengan kazebonya,”Tandasnya.

MIRDAT / HERMAN

Komentar