Tradisi Pujan Kesanga Ummat Hindu Tengger Sarana Pemersatu

tegas.co, PROBOLINGGO, JATIM – Setiap bulan ke sembilan kalender Hindu Tengger, seluruh ummat Hindu Tengger merayakan tradisi pujan kesanga. Pujan kesanga memiliki makna curahan rasa syukur dan permohonan pada sang hyang widhi wasa Tuhan Yang Maha Esa, agar senantiasa mendapat perlindungan dari yang maha kuasa dari segala mara bahaya.

Ummat Hindu Tengger saat melakukan persembahyangan Setiap bulan ke sembilan kalender Hindu Tengger. FOTO ; ASL
Ummat Hindu Tengger saat melakukan persembahyangan Setiap bulan ke sembilan kalender Hindu Tengger.
FOTO ; ASL

Dalam upacara pujan kesanga sebelumnya di dahului dengan prosesi acara Resik yang di laksanakan rumah kepala desa setempat, tujuannya untuk mensucikan diri pribadi atau yang di sebut (Bhuwana Alit) dan Alam semesta atau (Bhuwana Agung).

Iklan ARS

Pada prosesi upacara RESIK sesajen diantaranya : Tumpeng, Panggang Ayam, Bunga Tawur Pancawarna, Pisang  Ayu, Daun Sirih, dan Buah Pinang.

Setelah prosesi upacara selesai dilanjutkan dengan berkeliling desa dengan membawa obor, sapu lidi, dan cangkul yang di iringi musik gamelan, tujuan ini dilakukan agar terbebas dari gangguan yang berasal dari Jasmani dan Rohani.

Perayaan Upacara Pujan Kesanga ini di hadiri oleh pejabat dari Forkopimka kecamatan Sukapura dan  Forkopimda Kabupaten Probolinggo, serta anggota DPRD dan DPR RI komisi VIII ” H. Hasan Aminuddin. MSi

Saat kami temui di sela-sela acara H. Hasan Aminuddin mengatakan, pondasi dari persatuan dan kesatuan bangsa adalah melestarikan budaya seperti yang di laksanakan saat ini di Tengger, budaya warisan leluhur juga merupakan perekat tali silaturrahim antar sesame.

“Budaya warisan leluhur dapat menangkal pengaruh negatif dari budaya asing yang tentunya nanti akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,”Ujar mantan Bupati Probolinggo itu kepada awak media ini.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi nasdem itu berharap, dengan moment melestarikan budaya akan senantiasa menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

ASL / HERMAN

Komentar