tegas.co, ACEH SINGKIL – Puluhan buruh asal Siak, Provinsi Riau yang di usir paksa dan diterlantarkan PT Runding Putra Persada masih bertahan di terminal Rimo, Aceh Singkil, Provinsi Aceh Selasa (25/4) pasalnya persoalan mereka belum selesai dengan perusahaan pengolah Crude Palm Oil (CPO).
Yaaro satu dari puluhan buruh dikonfirmasi wartawan Selasa, mengatakan bahwa mereka tidak mau di sediakan bus oleh perusahaan untuk mengantarkan ke provinsi Riau, sebab mereka khawatir di terlantarkan kembali ke tempat lain, ia mengatakan mereka mau pulang dengan catatan di kasih uang transportasi sehingga tidak ada rasa was-was di hati mereka.
Selain itu mereka tidak mau pulang dengan meninggalkan temen seprofesi mereka yang masih tertahan (Darius) di Polres Aceh Singkil yang di adukan pihak perusahaan beberapa minggu lalu.
“Bukan tidak mau di pulangkan, kami mau pulang tapi dengan catatan kami di berikan uang transportasi oleh perusahaan, karena kami takut di lantarkan ke tiga kalinya, selain itu kami tidak mau pulang meninggalkan kawan kami yang masih tertahan di sel Polres,” ungkapnya.
Sejauh ini selama 11 hari, Yaaro mengungkapkan bahwa mereka hidup mengharapkan belas kasihan dari para Dermawan, dari pemerintah daerah dari warga setempat, dan dari persatuan buruh Nias yang bekerja di PKS (PT.Delima Makmur), sementara bantuan dari pemerintah terhenti hingga selasa (18/4) lalu.
Terhentinya bantuan dari pemerintah daerah hari selasa kemarin, seninnya masih ada di kirim berupa sembako, indomie, saya sendiri tidak tau kenapa.
“Kami semua berharap semoga keluhan kami bisa terpenuhi di berikan transportasi di berikan, dan teman kami di bebaskan,” tukasnya.
Frida Siska Sihombing Anggota DPRK mengatakan persoalan antara perusahaan PT RPP dengan Buruh hingga kini belum menemukan titik temu padahal sudah diupayakan penegasan aras solusi kembali dipulangkannya para buruh namun masih terkendala.
Piihaknya juga akan memanggil pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan pokok permasalahan itu.” Dalam pekan ini kita akan panggil pimpinan perusahaan untuk menyelesaikan persoalan yang menimpa buruh perantauan asal Siak itu,”katanya.
Sementara itu Ketua LSM Fappar RI Hitler tumangger, dikonfirmasi wartawan menyatakan hal yang sama bahwasanya buruh PT RPP yang di usir secara paksa dua pekan lalu masih bertahan di Aceh Singkil dan akan melaporkan permasalahan ini ke Kementerian tenaga kerja.
MAN / HERMAN
Komentar