tegas.co, KENDARI, SULTRA – Mutiara adalah salah satu Ikon Kota Bau-bau yang di pemerkan di Halo Sultyra yang di gelar di tugu religi persatuan MTQ Sulawesi Tenggara di kota Kendari. Berbagai kerajinan dari mutiar seperti kalung, gelang hingga perhiasan lain dari Mutiara tersebut menjadi sasaran warga yang mengunjungi stand pameran.
Sejumlah perhiasan dari mutiara yang di pajang di etalase tersebut menjadi perhatian warga, bahkan tidak sedikit warga yang tertarik dan membeli serta memesan dengan motif-motif yang sesuai dengan selera pemesan. Hasil kerajinan masyarakat kota bau-bau dengan mutira tersebut, bahkan telah di kenal secara nasional.
“Perayaan hari ulang tahun sultra tahun ini kami menampilkan berbagai macam khas kerajinan tangan dari mutiara. Mutiara asal bau-bau ini menjadi salah satu ikon Kota bau-bau dan pemesannya bahkan sudah menasional dan internasional,”Ujar Sudiono salah satu pengrajin mutiara asal bau-bau saat ditemui awak media ini di penghujung pameran Halo Sultra, Jum,at malam.
Menurutnya, mutiara kerang ini ada dua macam ada mutiara dari air tawar ada mutiara air asin, harga jualnya juga beda antara mutiara laut dan mutiara air tawar.
“Kalau mutiara air asin bisa sampai lima jutan harganya, sedangkan mutiara air tawar berkisar Rp 200 Ratus Ribu hingga Rp 300 ribu,”Ungkapnya.
Ditambahkan, untuk membedakan harganya antara mutiara laut dan mutiara air tawar itu proses tergantung proses budidanya. Kalau mutiara air tawar prosesnya hanya satu tahunan sedangkan yang air asin itu sekitar lima tahunan.
“Selain mutiara ada juga beberapa yang kami pamerkan seperti makan khas Bau-bau seperti sarung adat, wisata, dan kerajinan tangan,termasuk sejumlah potensi wisata yang sangat dikenal yakni benteng keraton,”Tandasnya.
ODEK / HERMAN
Komentar