Polda DIY Gelar Rapat Pengurus Tim dan Suporter

tegas.co, YOGYAKARTA – Pasca bentrokan yang terjadi antara suporter sepak bola dengan Kepolisian di Yogyakarta yang terjadi di Jl. Wonosari, Minggu (7/5/2017) lalu, Polda DIY menggelar rapat koordinasi yang bertempat di Gedung Serbaguna Polda DIY, Sleman, Rabu (10/5/2017) siang.

Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Sabhara Polda DIY, Kombes Pol, Dedi Munazat dan Kepala Biro Operasional Polda DIY, Kombes Iman Prijantoro dengan mengundang manager klub, panpel, dan perwakilan suporter. FOTO : NADHIR
Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Sabhara Polda DIY, Kombes Pol, Dedi Munazat dan Kepala Biro Operasional Polda DIY, Kombes Iman Prijantoro dengan mengundang manager klub, panpel, dan perwakilan suporter.
FOTO : NADHIR

Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Sabhara Polda DIY, Kombes Pol, Dedi Munazat dan Kepala Biro Operasional Polda DIY, Kombes Iman Prijantoro dengan mengundang manager klub, panpel, dan perwakilan suporter dari tiga klub yang ada di DIY untuk diajak berdiskusi.

Iklan Pemkot Baubau

Kombes Iman Prijantoro dalam rapat koordinasi kali ini dihadapan seluruh peserta, ia menuturkan dengan pertemuan ini harus terdapat kesepakatan bersama.

“Pertemuan ini harus terdapat kesepakatan bersama untuk mengendalikan para suporter agar kondusif karena bila terjadi kerusuhan klub masing-masing yang terkena imbasnya,”Ujarnya.

Rapat koordinasi tersebut digelar secara tertutup, pihak awak media hanya diberikan kesempatan untuk mengambil gambar beberapa menit saja setelah itu dipersilahkan meninggalkan ruang rapat.

Iman Prijantoro saat ditemui awak media usai mengikuti rapat koordinasi tersebut menuturkan bahwa kejadian bentrokan waktu itu dikarenakan adanya selisih faham berupa dendam masa lalu.

“Adanya selisih faham tersebut dengan alasan berupa dendam lama,”terangnya kepada awak media.

Pertemuan tersebut, kata Imam Prijantoro, untuk menciptakan adanya satu kata sepakat bahwa pelaksanaan liga bola dilaksanakan dengan damai, ditambah koreksi dan saran dari panitia pelaksana, ketua suporter dan lainnya.

Saat ditanya point-point kesepakatan bersama, Imam Prijantoro hanya menjelaskan point secara umumnya.

“Point intinya melakulan kegiatan sepak bola dengan aman, nyaman dan apabila melanggar akan diproses secara tegas,”pungkas Imam.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Komentar