Deteksi Dini Glaukoma Sebelum Alami Buta Permanen

tegas.co, YOGYAKARTA – Glaukoma saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi para penderita mata, dan anehnya banyak orang yang belum menyadarinya. Jika glaukoma ternyata menjadi penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia yang tidak bisa di anggap enteng.

dokter ahli mata di RS dr Sardjito saat melakukan Deteksi Dini Glaukoma Sebelum Alami Buta Permanen. FOTO : NADHIR
dokter ahli mata di RS dr Sardjito saat melakukan Deteksi Dini Glaukoma Sebelum Alami Buta Permanen.
FOTO : NADHIR

Dokter spesialis mata RS. Sardjito Yogyakarta, dr. Tatang Gani memaparkan, Glaukoma menjadi penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia yang tidak boleh dianggap enteng.

Iklan ARS

“Glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia, akan tetapi walaupun penyebab kebutaanya nomor dua jangan dianggap enteng, karena kebutaan yang di sebabkan oleh glaukoma itu permanen,” papar Tatang, di RS. Sardjito Yogyakarta, Selasa (16/5/2017).

Tatang menjelaskan, glaukoma berbeda dengan katarak, jika katarak bisa dioperasi sedangkan glaukoma tetap glaukoma yang mana hasilnya hanya bisa mempertahankan sisa penglihatan.

“Berbeda dengan katarak, jika dioprasi hari ini besok bisa sembuh tapi kalau glaukoma sekarang di operasi hasilnya tetap glaukoma jadi tidak ada jaminan bahwa operasi glaukoma itu bisa menghambat atau mencegah keburukan penglihatan,” jelasnya.

Ia menerangkan, salah satu penyebab utama terjadinya glaukoma adalah tekanan darah tinggi. Apabila sudah terjadi glaukoma, walaupum dioperasi atau tekanan darahnya diturunkan maka tetap akan mengalami kebutaan permanen.

Tatang menambahkan, glaukoma ada dua jenis yang menyerang manusia, yang sakit dan tanpa sakit. Saat ini, lebih banyak menyerang dalam jenis yang tanpa sakit, sehingga datang ke dokter ketika sudah dalam keadaan parah dan sulit ditolong.

“Glaukoma yang sakit biasanya lebih mudah tertolong karena ketika mulai sakit si pasien langsung memeriksakan ke dokter, berbeda dengan yang tidak sakit, yang mana si pasien kedokter ketika sudah dalam keadaan parah dan susah dicegah,” terangnya.

Pada glaukoma yang terpenting adalah deteksi dini, sehingga penata laksanaannya akan segera dilaksanakan yang bertujuan untuk mempertahankan penglihatan yang ada.

“Kami memghimbau kepada masyarakat untuk sesegera mungkin melakukan deteksi dini, karena solusi glaukoma harus ke dokter mata untuk memeriksanya, untuk di ingat, glaukoma tidak bisa kembali alias permanen,” pungkasnya

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Komentar