tegas.co, YOGYAKARTA -Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi membuka secara resmi Pameran Tunggal “Raja Kaya” karya Perupa Budi Ubrux di Atrium Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kamis (18/5/2017) malam. Pameran tersebut dibuka dengan membunyikan Otok-otok bersama-sama dan sekaligus melakukan lukis kolabirasi bersama seniman lainnya.
Budi mengakui, selalu rindu dengan suasana seperti ini, terlebih bagi masyarakat-masyarakat yang tinggal jauh dari Kota Jogja yang mana suasana penuh karya-karya tangan para seniman yang direspon oleh masyarakat.
“Kami yang tinggal di jakarta selalu kangen dengan suasan seprti ini, hari ini saya bahagia ada suatu suasana yang biasa saya rasakan yang mana seniman-seniman mengekspresikan diri dengan karya karya mereka, salah satunya karya Budi Ubrux,” akuinya.
Ia menuturkan, karya Budi Ubrux bukanlah asal karya tetapi karya yang memiliki makna tersendiri yang sangat berarti bagi kita semua, diantara satunya kritik sosial bagi para petani.
“Karya Budi Ubrux ini, sedikit menyindir para petani-petani dalam melakukan suatu kegiatan tertentu yang mana tidak dilakukan secara produktif, dengan karya ini mas Budi mengajak dan mengingatkan kita semua untuk melakukan suatu yang memilki nilai produktifitas,” tuturnya.
Menteri Perhubungan juga menghubung-hubungkan kreatifitas seni para seniman yang ada di Jogja dengan pembangunan Bandara baru, yang mana mampu bersinergi bersama dan juga mampu mendatangkan para penikmat dan penggiat seni yang berada di Dunia.
“Saya menghubungkan kreatifitas masyarakat Jogja terhadap Seni, yang mana Jogja akan lebih berarti dengan akan dibangunnya bandara baru di Kulon Progo, yang akan mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan mancanegara dan menjadikan Kota Jogja sebagai Kota Seni dan Kebudayaan,” ungkapnya.
Ia sangat mengaparesiasi karya-karya anak bangsa yang mampu menghasilkan suatu kreatifitas yang luar biasa bagi negerinya, daerahnya dan kotanya.
“Saya mengapresiasi kepada mas Budi yang mampu menghasilkan satu karya, walaupun mas Budi tidak selalu menyampaikan apa yang ingin dikatakan, tetapi dengan karyanya mampu menampilkan Jogja yang penuh seni, warna dan kekuatan magis yang membuatnya tetap berarti, ” pungkasnya.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN
Komentar