Tempat Pelantikan Tidak Muat, Tamu Undangan Saling Dorong

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Pelantikan tiga Bupati dan wakil Bupati terpilih yakni Buton Selatan, Buton Tengah dan Muna Barat di Aula Bahterahmas kompleks perkantoran Gubernur diwarna aksi saling dorong para tamu undangan, Senin (22/5).

Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat, Bupati Buton Tengah Samahuddin, Bupati Muna Barat Rajuin Tumada saat usai dilantik sebagai bupati terpilih. FOTO : ASIS ANTARA
Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat, Bupati Buton Tengah Samahuddin, Bupati Muna Barat Rajuin Tumada saat usai dilantik sebagai bupati terpilih.
FOTO : ASIS ANTARA

Aksi saling dorong ini dikarenakan, tempat pelantikan tiga Bupati dan wakil Bupati itu tidak dapat menampung dengan ribuan undangan. Sehingga tamu undangan yang hadir hendak masuk, tetapi sudah tidak ada tempat, sehingga aksi saling dorong untuk masuk dan menempati tempat duduk tidak terelakkan.

Iklan KPU Sultra

Meski ada kegaduhan, jelang pelantinkan dan pegambilan sumpah jabatan yang dipimpin  Gubernur Sulawesi tenggara Dr. H. Nur Alam SE. M.Si itu berlangsung lancar, sukses dan aman.

Ketiga Bupati dan wakil Bupati yang dilantik itu adalah Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat S.sos, M.Si  dan wakilnya H. La ode Arusani, Bupati Buton Tengah  Samahuddin SE dan wakil Bupati Kapt Inf (Purn) La Ntau dan bupati Muna Barat Rajiun Tumada  M.Si bersama wakilnya Drs. Achmad Lamani, M.Pd.

“Sejak hari ini, Senin mei 2017, Saudara Agus Feisal Hidayat resmi menjadi Bupati Buton Selatan dan H. La ode Arusani sebagai wakil Bupati. Begitu juga kepada saudara Samahuddin SE resmi menjadi Bupati Buton Tengah  dan saudara Rajiun Tumada resmi menjadi Bupati Muna Barat dan Drs. Achmad Lamani sebagai wakil Bupati,” ujar Gubernur Sultra H Nur Alam SE M.Si dalam sambutannya.

Orang nomor satu di Sultra itu juga berpesan, agar ke tiga Bupati dan wakil Bupati yang telah terpilih menjadi bupati dan wakil di daerah masing-masing untuk tidak saling gontok-gontokan satu sama lain antara Bupati ddan wakil. Jika perlu keharmonisan terur di jaga sampai akhir massa jabatan.

“Jangan juga Bupati menganggap Wakil Bupati sebagai patung atau ban serep yang selalu tidak menyertakan dalam kebijakan atau kegiatan pemerintahan. Begitu juga dengan wakil Bupati jangan menganggap hanya sebagai wakil dan tidak memberikan andil dalam melaksanakan pembangunan dan pemerintahan,” katanya berpesan.

Gubernur Sultra dua periode itu menambahkan, kepada Bupati dan wakil Bupati yang telah resmi menyandang sebagai kepala pemerintahan di tiga daerah otonom baru tersebut, sejak hari ini untuk menanggalkan seluruh kegiatan pribadi dan mencurahkan sepenuh waktu untuk membangun dan mejajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya.

“Hari ini kalian adalah milik seluruh masyarakat di daerah masing-masing. Untuk itu sepenuh waktu bagaiaman kalian berfikir untuk mejaukan daerah dan mensejahterakan masyarakat,” tandasnya.

FT / HERMAN

Komentar