tegas.co., KLATEN, YOGYAKARTA – Kecelakaan Kereta Api kembali terjadi pada Minggu (3/6/2017), diperlintasan Jontaan Taji, Kecamatan Prambanan pada pukul 10:30 WIB, yang mana tempat tersebut sudah seringkali terjadi kecelakaan hingga korban meninggal dunia.
Supardi (46) salah seorang saksi tunggal yang menyaksikan kejadian naas tersebut. Ia menjelaskan, awalnya berada di dalam gudangnya sedang melakukan pekerjaan, hingga terdengar suara benturan keras dari luar.
“Saya lagi di dalam gudang, tiba-tiba terdengar suara kereta lewat kemudian disusul suara benturan keras,”jelasnya kepada tegas.co saat ditemui di gudangnya yang bersebelahan dengan perlintasan kereta api, Klaten, Minggu (3/6/2017) sore.
Ternyata, setelah dirinya keluar dari gudang, Ia melihat mobil truck muatan barang telah berada disisi perlintasan kereta bersama kereta api yang berhenti sejauh 50 meter dari perlintasan tersebut.
“Saya pertama orang yang lihat kejadian tersebut, kemudian saya dekati dan membuka pintu mobilnya dan supirnya alhamdulillah selamat, hanya ada luka dibagian mulut dan darah keluar dari pelipis,”terangnya.
Korban cemas dan menanyakan,”Apakah perlintasan kereta tersebut memiliki palang pintu atau tidak,”kata Supardi mengulang perkataan korban. Iapun menjawab, agar jangan berpikir lain, terpenting dirinya selamat.
“Pas saya lihat, si Mas nya itu cemas nanyain terus kalau perlintasan itu ada palangnya atau tidak, saya kasih tau, nda usah dipikirin yang penting masnya selamat, gitu,”tuturnya.
Setelah beberapa menit, Supardi mengatakan, pihak kepolisian tiba di tempat kejadian, dan korban di bawah ke rumah sakit. Mobil muatan tersebut dipinggirkan ke depan gudangnya.
“Teman saya pas kejadian tersebut lewat, dan saya suruh agar melapor ke Polsek Prambanan, setelah beberapa menit banyak polisi yang datang kesini,”pungkasnya.
Sementara itu, kereta api Prameks Jogja-Solo yang diketahui terlibat dalam kejadian tersebut, berhenti sejauh 50 meter dari perlintasan.
“Tadi pas kereta berhenti, sejumlah orang dari kereta api sepertinya pada turun, karena pakaiaanya berdasi dan berwarna putih,”pungkasnya.
Sebelumnya, Supardi menceritakan, pernah juga terjadi di tempat yang sama hingga korbannya meninggal dunia, Ia berasumsi, akibat tidak adanya palang pintu perlintasan berpeluang besar terjadinya kecelakaan hari ini dan beberapa waktu lalu.
“Seharusnya pemerintah atau yang pihak mengelola menaruh palang pintu disini, agar tisak ada lagi korban dikemudian hari,” harapnya kepada Pemerintah.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar