tegas.co., BUTUR, SULTRA – Hujan yang menguyur Wilayah Ronta Rante Gola, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara, Sulaesi Tenggara (Sultra) hampir tanpa jedah Rabu (7/6) kembali meluap pukul 05:00, Rabu (7/6/207).
Banjir merendam puluhan rumah di dua desa, yaitu desa Ronta dan desa Rante Gola. Bajir tersebut juga mengakibatkan jalan poros penghubung Kabupaten Buton Utara-Kota Baubu lumpuh total, mengakibatkan antrian puluhan kendaraan dilokasi banjir. puluhan penumpang mobil angkut terlantar dan mengmankan diri di tempat lebih tinggi.
Banjir terjadi di Desa Rante Gola, setinggi pinggang orang dewasa. selain itu banjir menggenangi jalan di bagian Cirooci desa tersebut.
Banjir yang terjadi Rabu, (7/6) merupakan banjir terbesar dan pernah beberapa bulan terakhir ini.
Elwahidin selaku kepala Desa Ronta bersama petugas BNPB Butur, Ardiansyah langsung meninjau tanggul sungai Ronta Rabu (7/6).
Dia menjelaskan, banjir yang terjadi sudah yang kelima kalinya dan merupakan banjir terbesar tahun ini.
“Biasanya biar banjir tidak pernah lewati tanggul ini airnya tapi banjir kali ini semua tanggul sungai tidak ada yang kelihatan,”terang Elwahidin.
Ia berharap, Ke depan agar tinggi tanggul sungai Ronta ditingkatkan dan panjangnya ditambah agar luapan air sungai tidak langsung ke rumah warga.
Ardiansyah petugas PNPB Butur meminta kepada kepala desa untuk mendata warganya yang terkena dampak banjir untuk diberikan bantuan tanggap darurat.
Selain itu, ia berjanji untuk Menyampaikan usulan kepala desa Ronta terkait penambahan bangunan tanggul sungai.
Nurlia (70), warga Desa Ronta menjelaskan, banjir besar seperti ini jarang terjadi biasanya banjir tiap tahun yang terjadi hanya menggenagi sebagian rumah yang ada di desa Ronta.
“Seingat saya banjir besar begini hanya terjadi beberapa puluh tahun lalu, saya ingat sekali karena tahun itu juga terjadi gerhana matahari kalau tidak sala tahun 1982 banjirnya juga sampai di rumahku ini,”jelasnya.
Liadi, warga desa Rante Gola menjelaskan, dari kesekian banjir yang pernah terjadi beberapa bulan terakhir ini merupakan banjir yang terbesar.
“Ini merupakan banjir paling besar, biasanya di Desa Ronta tidak sampai setengah yang terendam, sama juga di Desa Rante Gola, biasa banjir hanya merendam dusun satu saja tapi kali ini hampir keseluruhan desa Rante Gola tergenang banjir,”katanya.
Banjir ini juga mengakibatkan aktivitas warga lumpu total, untuk beraktivitas warga terpaksa kembali menggunakan sampan dan rakit sementara waktu.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini, warga terlihat sibuk menyelamatkan barang-barangnya di tempat yang lebih tinggi.
MIRDAT
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar