tegas.co., KONAWE, SULTRA – Pengadaan Kendaraan Dinas (Randis) sebanyak 13 unit yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang anggarannya bersumber darai APBD daerah itu diributkan. proyek pengadaan randis tersebut, untuk dipinjam pakaikan kepada anggota DPRD setempat, Kamis (6/7/2017).
Namun belakangan para wakil rakyat bersama pihak pemda setempat menampik. Keributan pembagian kue randis itu terjadi karena faktor miskomunikasi antara komisi 1 dan pihak Kepala Bagian Umum pemda konawe.
Padahal sebelumnya dikatakan, 5 randis akan dialihkan untuk kendaraan operasional camat dan randis tersebut tak diketahui keberadaannya yang diduga sudah diadakan serta diduga Kue randis ini diributkan akibat pembagiannya disusupi kepentingan politik Ketua DPRD dan Bupati Konawe.
Kepala Bagian Umum Pemda Konawe, Sittiana saat ditemui mengatakan, terkait pemberitaan di beberapa media online yang mengatakan, 5 unit kendaraan yang akan diperuntukan kepada lima anggota komisi 1 DPRD kabuputen Konawe telah hilang itu sangat keliru.
“Mereka tidak pernah menayakan secara detail berapa jumlah kendaraan yang dikeluarkan pemda melalui bagian umum. mereka hanya menayakan kenapa mereka tidak dapat bagian”terangnya. Kamis (06/07/2017).
Lanjut Sittiana jumlah wakil rakyat yang belum menerima kendaraan dinas itu bukan hanya berjumlah lima orang saja atau di komisi 1 saja, akan tetapi suami Sittiana sendiri yang tidak lain merupakan salah satu wakil rakyat di komisi II dari fraksi partai PAN juga belum mendapatkan kendaraan dinas hingga saat ini.
“Berdasarkan statement beberapa anggota komisi 1 padaa saat konferensi pers berarapa hari lalum mengatakan, lima kendaraan yang akan diberikan kepada meraka itu sudah tidak di tau keberadaannya, kemana.
“Itu memang belum ada (red- randis), hanya mereka kurang sabar saja, bahkan bukan hanya di komisi 1 saja, yang belum kebagian mobil, suami saya kebetulan di komisi II belum dapat”ujarnya.
Sittiana menambahkan, Ketua komisi 1 DPRD kabupaten Konawe terpilih, Kadek Ray Sudiani sempat menghubungi kepala bagian umum untuk menayakan mengapa pihaknya dan sejumlah anggota di komisi 1 tidak kebagian mobil dinas hingga saat ini.
“Ia, memang ketua komisi 1 sempat menghubungi saya lewat via telepon, akan tetapi dia hanya menanyakan mengapa pihaknya tidak kebagian kendaraan dinas, dia tidak menayakan berapa total kendaraan yang dikeluarkan pemda,”tuturnya.
Menurutnya, anggota komisi 1 jangan langsung mengatakan, ini merupakan salah satu korban politisasi, ini tidak ada kaitannya dengan politik.
“Jangan langsung memberikan keterangan akibat tidak kebagian randis, bahwa ini merupakan bagian dari politik, sabar masih ada enam wakil rakyat yang belum kebagian. ingat bukan lima. tapi enam orang, dan akan secepatnya akan dianggarkan tahap selanjutnya,”tutupnya.
MUHAMMAD ANDRY
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar